25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:28 AM WIB

Kanker Payudara Tempati Urutan Atas Penyakit Mematikan di Bali, Awas…

GIANYAR – Penyakit kanker masih menjadi momok menakutkan di Bali. Berdasar data yang disampaikan Ketua I Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Bali Prof Suardana, kanker payudara menempati urutan pertama.

Dilanjutkan dengan kanker serviks. “Jumlah pengidap kanker payudara hingga saat ini  terus meningkat, khususnya pada perempuan berusia di atas 40 tahun,

yakni berkisar dua persen setiap tahunnya,” ujar Prof Suardana disela pelantikan pengurus YKI Cabang Gianyar.

Kata Prof Suardana, penyebab meningkatnya penderita kanker payudara karena beberapa faktor risiko.

“Di antaranya masalah kebersihan, makanan, kurangnya aktivitas fisik, hingga penggunaan pil KB berlarut-larut,” ujarnya.

Ditambahkan Prof Suardana, yang miris, sekitar 50-70 persen kanker payudara ditemukan sudah pada stadium tiga dan empat.

“Untuk itu kami mengharapkan kesadaran bagi perempuan untuk melakukan upaya SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), pemeriksaan klinis, dan mamografi,” pintanya.

Ketua YKI Cabang Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengaku, kanker sampai saat ini masih menjadi  momok menakutkan, karena apabila fatal bisa berakibat  kematian.

Ironisnya, pemahaman masyarakat akan bahaya penyakit kanker masih kurang sehingga  setiap tahunnya selalu  ditemukan kasus pengidap kanker.  

“Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan memeriksakan diri sejak  dini menjadi penyebab setiap tahunnya selalu ditemukan pengidap penyakit kanker,” terang pengurus YKI Gianyar periode 2018-2023 itu.

Untuk mencegah kanker, maka YKI yang baru dilantik berjanji turun ke desa dan sekolah guna melakukan sosialisasi akan pentingnya pola hidup bersih.

“Salah satunya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet, pemanis, pewarna, penyedap dan pengenyal,” jelasya.

Selain itu, YKI Gianyar berencana memberikan pelayanan gratis berupa pemeriksaan deteksi kanker. Tes deteksi dini bisa dilakukan di klinik kesehatan maupun rumah sakit terdekat.

“Kanker serviks bisa dicegah dan disembuhkan asalkan diketahui sejak stadium awal. Pendeteksian kanker bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear, tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA),” imbuh istri bupati Gianyar itu.

Sementara itu, Pemkab Gianyar sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan kanker.

Dengan pemberian vaksin HPV (human papillomavirus) untuk mencegah kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus.

Pemberian HPV bagi siswa SMP sejak tahun 2015 dengan anggaran Rp 1,945 miliar. Selanjutnya pada 2016 anggaran meningkat mencapai Rp 2,262 miliar.

Dilanjutkan pada 2017 meningkat menjadi Rp 4,644 miliar dengan jumlah siswa yang telah divaksinasi HPV sampai tahun 2018 sebanyak 8.600 siswa.

Tidak hanya vaksinasi, Kabupaten Gianyar telah melakukan pengadaan alat Criyo Surgery dan ke depan akan dilaksanakan penyediaan sarana pelayanan IVA pada YKI Cabang Gianyar. 

GIANYAR – Penyakit kanker masih menjadi momok menakutkan di Bali. Berdasar data yang disampaikan Ketua I Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Bali Prof Suardana, kanker payudara menempati urutan pertama.

Dilanjutkan dengan kanker serviks. “Jumlah pengidap kanker payudara hingga saat ini  terus meningkat, khususnya pada perempuan berusia di atas 40 tahun,

yakni berkisar dua persen setiap tahunnya,” ujar Prof Suardana disela pelantikan pengurus YKI Cabang Gianyar.

Kata Prof Suardana, penyebab meningkatnya penderita kanker payudara karena beberapa faktor risiko.

“Di antaranya masalah kebersihan, makanan, kurangnya aktivitas fisik, hingga penggunaan pil KB berlarut-larut,” ujarnya.

Ditambahkan Prof Suardana, yang miris, sekitar 50-70 persen kanker payudara ditemukan sudah pada stadium tiga dan empat.

“Untuk itu kami mengharapkan kesadaran bagi perempuan untuk melakukan upaya SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), pemeriksaan klinis, dan mamografi,” pintanya.

Ketua YKI Cabang Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengaku, kanker sampai saat ini masih menjadi  momok menakutkan, karena apabila fatal bisa berakibat  kematian.

Ironisnya, pemahaman masyarakat akan bahaya penyakit kanker masih kurang sehingga  setiap tahunnya selalu  ditemukan kasus pengidap kanker.  

“Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan memeriksakan diri sejak  dini menjadi penyebab setiap tahunnya selalu ditemukan pengidap penyakit kanker,” terang pengurus YKI Gianyar periode 2018-2023 itu.

Untuk mencegah kanker, maka YKI yang baru dilantik berjanji turun ke desa dan sekolah guna melakukan sosialisasi akan pentingnya pola hidup bersih.

“Salah satunya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet, pemanis, pewarna, penyedap dan pengenyal,” jelasya.

Selain itu, YKI Gianyar berencana memberikan pelayanan gratis berupa pemeriksaan deteksi kanker. Tes deteksi dini bisa dilakukan di klinik kesehatan maupun rumah sakit terdekat.

“Kanker serviks bisa dicegah dan disembuhkan asalkan diketahui sejak stadium awal. Pendeteksian kanker bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear, tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA),” imbuh istri bupati Gianyar itu.

Sementara itu, Pemkab Gianyar sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan kanker.

Dengan pemberian vaksin HPV (human papillomavirus) untuk mencegah kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus.

Pemberian HPV bagi siswa SMP sejak tahun 2015 dengan anggaran Rp 1,945 miliar. Selanjutnya pada 2016 anggaran meningkat mencapai Rp 2,262 miliar.

Dilanjutkan pada 2017 meningkat menjadi Rp 4,644 miliar dengan jumlah siswa yang telah divaksinasi HPV sampai tahun 2018 sebanyak 8.600 siswa.

Tidak hanya vaksinasi, Kabupaten Gianyar telah melakukan pengadaan alat Criyo Surgery dan ke depan akan dilaksanakan penyediaan sarana pelayanan IVA pada YKI Cabang Gianyar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/