NEGARA – Tak tahan terhadap kritikan DPRD Jembrana dengan menuding kinerja melempem dalam menangani sampah, Rabu (24/1), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana langsung action dengan urun ke desa.
Mereka turun ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi terkai sistem pengelolaan sampah.
Kepala DLH Jembrana, I Ketut Kariadi Erawan, menyatakan terhadap kritik dewan, pihaknya menilai jika kritik anggota dewan tersebut sebagai bentuk perhatian dan tantangan baginya untuk perbaikan dalam pengelolaan sampah. “Ini peluang bagi saya untuk perbaikan pengelolaan sampah,” ujarnya.
Mantan Camat Negara ini menjelaskan, masalah sampah ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah, melainkan juga semua pihak.
Untuk itu, sebagai bentuk jawaban atas kritik dewan, DLH Jembrana sudah membangun sistem yang saat ini dalam proses sosialisasi ke seluruh desa dan kelurahan di Jembrana.
“Tentunya program ini tidak hanya sekali, dan harus berkali-kali melakukan sosialisasi dengan tujuan untuk membangun kesadaran masyarakat.
Karena memperbaiki perilaku masyarakat butuh waktu. Terlebih lagi masyarakat yang sudah terbiasa instan,” ungkapnya.
Menurutnya, melalui rancangan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah daerah (jaktrada), diharapkan, semua pihak mampu membangun, melestarikan alam dan lingkungan mulai dari desa dan kelurahan yang ada di Jembrana.
Termasuk salah satunya dengan menumbuhkembangkan dana usaha milik desa (Bumdes).
Menurut Erawan, Bumdes wajib membangun bank sampah sebagai unit usaha.
Melalui system itu,masyarakat nantinya wajib berpartisipasi dengan hak dan kewajiban.
Kewajiban memberikan kontribusi dengan penanganan sampah baik rumah tangga atau sejenis rumah tangga dan begitu sebaliknya, mereka (masyarakat juga ak mendapatkan haknya,”tukasnya.