NEGARA- Pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen di sekolah yang baru digelar sejak dua pekan terakhir, mulai terganggu. Satu orang siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Jembrana, terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga terpaksa satu ruang kelas siswa yang positif diliburkan sementara, hingga dipastikan seluruh siswa yang ada dalam satu ruang kelas dinyatakan negatif.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada pada Dinas Pendidikan, Keepemudaan dan Olahraga Jembrana I Nyoman Wenten, membenarkan adanya satu orang siswa yang terkonfirmasi positif tersebut. Pihak sekolah sudah melakukan langkah antisipasi agar tidak menyebar dan menjadi klaster sekolah. “Mengenai kejadian tersebut sudah ditangani,” jelasnya, Senin (24/1).
Menurutnya, dari hasil konfirmasi ke sekolah, siswa yang dinyatakan positif tersebut sempat sakit demam. Setelah menjalani pemeriksaan dan test Covid-19, siswa tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Karena sudah dinyatakan positif dengan gejala, menjalani isolasi di salah satu puskesmas di Jembrana.
Untuk mengantisipasi penyebaran, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan siswa lain yang satu ruang kelas dengan siswa positif tersebut. Di samping itu, keluarga dan siswa dalam yang satu kelas, terutama kontak dekat menjalani testing Covid-19.
“Hasil test pertama negatif, tetapi harus test lagi nanti. Sudah dijadwalkan pihak puskesmas untuk test keduanya,” ujarnya.
Seluruh siswa, kelurga dan kontak dekat dari siswa positif tersebut akan menjalani test kedua pada Rabu (26/1). Pihaknya berharap, tidak ada lagi siswa dan kontak erat yang positif, sehingga PTM seratus persen di sekolah tidak terganggu.
“Kami tetap ikuti semua keputusaan dari tim medis, mengenai saran tindaklanjutnya. Kalau memang harus isolasi satu ruang kelas dan testing kontak dekatnya, tetap harus diikuti demi keselamatan dan kesehatan siswa dan seluruh yang ada di sekolah,” ungkapnya.
Pihaknya menekankan agar seluruh satuan pendidikan agar mendisplinkan protokol kesehatan di sekolah agar tidak ada kasus yang sama dan terjadi klaster penyebaran virus di sekolah.
Sementara itu, mengantisipasi gelombang penyebaran covid-19 di Jembrana, Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Negara mengudang seluruh perbekel Kecamatan Negara untuk rapat membahas mengenai antisipasi penyebaran Covid-19 gelombang ketiga, mengingat kasus positif sudah mulai ada peningkatan khususnya di Jembrana.
Dalam rapat yang dipimpin Camat Negara I Wayan Andy Suka Anjasmara, Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra dan Danramil Negara Kapten Chb Karyanto, menekankan kepada seluruh perbekel untuk meningkatkan kedisplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.
“Kami juga minta pada perbekel agar warganya yang belum vaksin segera divaskin lengkap,” ujar Camat Negara.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, mengenai siswa yang positif Covid-19 sudah ditangani dengan melakukan isolasi dan treatment. Pihaknya juga sudah melakukan tracing, tracking dan testing siswa serta kontak eratnya. “Sementara satu kelas yang positif isolasi,” jelasnya.
Parwata menegaskan bahwa hasil test Covid-19 pertama memang negatif Covid-19. Namun, setelah test pertama, harus test lagi lima hari setelah test pertama. “Semoga saja tidak ada yang positif lagi dari kontak erat,” terangnya.
“Selama lima hari, siswa satu kelas harus diliburkan dulu. Menunggu semua di sekolah dipastikan bebas Covid-19,” tegasnya.
Apabila ada yang positif lagi dari exit test, maka harus dilakukan testing lagi pada siswa dan kontak erat. “Semoga tidak ada lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari sekolah,” terangnya.