33.4 C
Jakarta
20 November 2024, 16:30 PM WIB

Gede Doni Ngaku di Miami, Versi Imigrasi Doni dan Fredy Masih di Bali

SERIRIT – Polisi terus mendalami kasus dugaan penipuan yang merugikan I Kadek Yusadana, 50 warga Banjar Dinas Padma Kencana, Desa Telaga, Busungbiu. 

Bahkan polisi juga terus menelusuri keberadaan Gede Doni Wiantana, 20, yang menghilang secara misterius setelah menyetorkan uang sebesar Rp 250 juta 

kepada salah seorang yang akan memberangkat Gede Doni ke kapal pesiar bernama Komang Adi Setiadi alias Fredy warga Desa Lokapaksa, Seririt.  

Berdasar sejumlah keterangan yang diperoleh polisi, baik dari keluarga ayah Gede Doni, kerabat dan teman dekat dari Gede Doni, polisi belum mampu memastikan keberadaan Gede Doni dan Komang Adi Setiadi alias Fredy. 

Meski belum lama ini orang tua Gede Doni, Kadek Yusadana mengaku pernah melakukan kontak langsung melalui sambungan telepon video call dengan Gede Doni. 

Kala itu Gede Doni menyatakan dirinya berada di Miami, Amerika Serikat. Saat video call dengan ayahnya, 

Gede Doni mengaku berada di kapal pesiar dengan menunjukkan pemandangan laut seolah-olah yang bersangkutan berada di kapal pesiar. 

Bahkan, terkadang Gede Doni mengaku berada disebuah kota di Amerika karena kapalnya tengah berlabuh.

“Kendati ada keterangan seperti itu dari orang tua Gede Doni, tapi setelah kami cek ke Kantor Imigrasi, pihak Imigrasi justru mengatakan Gede Doni dan Fredy 

masih berada di Indonesia,” kata Kanitreskrim Polsek Seririt Iptu Putu Edy Sukariyawan seizin Kapolsek Seririt Kompol Made Uder kemarin.

Dia melanjutkan, polisi masih melakukan penyelidikan atas sejumlah laporan warga terkait keberadaan Gede Doni dan Fredy yang dulunya pernah menjadi lokasi tempat tinggal. 

Hampir semua tempat yang diduga menjadi tempat tinggal keduanya telah polisi datangi. Namun sejauh ini masih nihil.

“Keterangan lainnya yang juga kami dapat ternyata Fredy warga Lokapaksa yang akan memberangkat Gede Doni ke kapal pesiar. 

Sementara yang  bersangkutan Fredy belum pernah bekerja di kapal pesiar. Itu info dari warga yang ada di desa Lokapaksa,” ungkap Iptu Putu Edy.

Kasus ini murni penipuan dengan iming-iming bekerja di kapal pesiar. Untuk memudahkan penyelesaian kasus ini, 

pihaknya berharap warga atau kedua orang tua yang mendapat informasi Gede Doni dan Fredy segera melapor kepada aparat.

“Selain itu untuk memudahkan pencaraian tidak menutup kemungkinan kami akan terbitkan daftar pencarian orang (DPO),” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gede Doni Wiantana, 20, menghilang tanpa pamitan kepada keluarga. 

Pria lajang asal Banjar Dinas Padma Kencana, Desa Telaga, Busungbiu, Buleleng itu dikabar menghilangkan sejak 7 bulan yang lalu.

Sebelum Gede Doni menghilang keluarganya sempat menyetorkan uang kepada salah seorang yang akan memberangkat Gede Doni untuk bekerja di kapal pesiar. 

Namun. setelah uang sebesar Rp 250 juta disetorkan kepada seseorang tersebut, sejak itulah Gede Doni menghilang dan tak ada kabar kepada keluarganya.

Mirisnya keluarga dari Gede Doni sangat terpukul. Pasalnya selain kehilangan anaknya dan uang ratusan juta yang disetorkan kepada seseorang tersebut hasil dari berhutang dengan menggadaikan rumah dan kebun. 

Orang tua dari Gede Doni, I Kadek Yusadana, 50 akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. Agar keberadaan anaknya dapat terlacak.

SERIRIT – Polisi terus mendalami kasus dugaan penipuan yang merugikan I Kadek Yusadana, 50 warga Banjar Dinas Padma Kencana, Desa Telaga, Busungbiu. 

Bahkan polisi juga terus menelusuri keberadaan Gede Doni Wiantana, 20, yang menghilang secara misterius setelah menyetorkan uang sebesar Rp 250 juta 

kepada salah seorang yang akan memberangkat Gede Doni ke kapal pesiar bernama Komang Adi Setiadi alias Fredy warga Desa Lokapaksa, Seririt.  

Berdasar sejumlah keterangan yang diperoleh polisi, baik dari keluarga ayah Gede Doni, kerabat dan teman dekat dari Gede Doni, polisi belum mampu memastikan keberadaan Gede Doni dan Komang Adi Setiadi alias Fredy. 

Meski belum lama ini orang tua Gede Doni, Kadek Yusadana mengaku pernah melakukan kontak langsung melalui sambungan telepon video call dengan Gede Doni. 

Kala itu Gede Doni menyatakan dirinya berada di Miami, Amerika Serikat. Saat video call dengan ayahnya, 

Gede Doni mengaku berada di kapal pesiar dengan menunjukkan pemandangan laut seolah-olah yang bersangkutan berada di kapal pesiar. 

Bahkan, terkadang Gede Doni mengaku berada disebuah kota di Amerika karena kapalnya tengah berlabuh.

“Kendati ada keterangan seperti itu dari orang tua Gede Doni, tapi setelah kami cek ke Kantor Imigrasi, pihak Imigrasi justru mengatakan Gede Doni dan Fredy 

masih berada di Indonesia,” kata Kanitreskrim Polsek Seririt Iptu Putu Edy Sukariyawan seizin Kapolsek Seririt Kompol Made Uder kemarin.

Dia melanjutkan, polisi masih melakukan penyelidikan atas sejumlah laporan warga terkait keberadaan Gede Doni dan Fredy yang dulunya pernah menjadi lokasi tempat tinggal. 

Hampir semua tempat yang diduga menjadi tempat tinggal keduanya telah polisi datangi. Namun sejauh ini masih nihil.

“Keterangan lainnya yang juga kami dapat ternyata Fredy warga Lokapaksa yang akan memberangkat Gede Doni ke kapal pesiar. 

Sementara yang  bersangkutan Fredy belum pernah bekerja di kapal pesiar. Itu info dari warga yang ada di desa Lokapaksa,” ungkap Iptu Putu Edy.

Kasus ini murni penipuan dengan iming-iming bekerja di kapal pesiar. Untuk memudahkan penyelesaian kasus ini, 

pihaknya berharap warga atau kedua orang tua yang mendapat informasi Gede Doni dan Fredy segera melapor kepada aparat.

“Selain itu untuk memudahkan pencaraian tidak menutup kemungkinan kami akan terbitkan daftar pencarian orang (DPO),” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gede Doni Wiantana, 20, menghilang tanpa pamitan kepada keluarga. 

Pria lajang asal Banjar Dinas Padma Kencana, Desa Telaga, Busungbiu, Buleleng itu dikabar menghilangkan sejak 7 bulan yang lalu.

Sebelum Gede Doni menghilang keluarganya sempat menyetorkan uang kepada salah seorang yang akan memberangkat Gede Doni untuk bekerja di kapal pesiar. 

Namun. setelah uang sebesar Rp 250 juta disetorkan kepada seseorang tersebut, sejak itulah Gede Doni menghilang dan tak ada kabar kepada keluarganya.

Mirisnya keluarga dari Gede Doni sangat terpukul. Pasalnya selain kehilangan anaknya dan uang ratusan juta yang disetorkan kepada seseorang tersebut hasil dari berhutang dengan menggadaikan rumah dan kebun. 

Orang tua dari Gede Doni, I Kadek Yusadana, 50 akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. Agar keberadaan anaknya dapat terlacak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/