29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:59 AM WIB

Turun ke Desa-desa di Buleleng, Pangdam Udayana Janji Bantu Petani

KUBUTAMBAHAN – Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menginstruksikan seluruh jajarannya untuk membantu petani.

Sehingga tercipta ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi, khususnya di Provinsi Bali. Instruksi itu disampaikan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, saat melakukan kunjungan ke Buleleng, sore kemarin (24/3).

Mayjen Maruli sempat mengecek keberadaan lahan pertanian porang yang ada di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan.

Selain melihat dari dekat lahan pertanian porang, Pangdam juga sempat melakukan dialog dengan perwakilan petani.

Ia mengatakan TNI sengaja terjun ke sektor pertanian, dengan harapan dapat membantu menggerakkan perekonomian di Bali.

Saat ini kondisi ekonomi Bali luluh lantak, karena terlalu mengandalkan satu sektor pendorong ekonomi saja.

“Kita jangan tenggelam dengan satu sumber saja. Bali ini memang pariwisata. Tapi, saat pariwisata tidak bergerak, kita tenggelam cukup dalam GDP-nya (Pendapatan Domestik Regional Bruto),” kata Mayjen Maruli.

Khusus di Desa Bukti, TNI mendorong agar masyarakat menanam porang. Komoditas ini dianggap memiliki pangsa pasar yang menjanjikan.

Terutama di pasar ekspor. Sebab permintaan dari wilayah Asia Timur cukup tinggi. Bukan hanya di Bukti, Kodam IX/Udayana juga mendorong pengembangan lahan serupa di sebagian Pulau Sumbawa dan di kawasan Nusa Tenggara Timur.

Hanya saja sejumlah lahan tani porang masih terkendala masalah air. Untuk itu TNI akan membantu sumber air petani lewat program CSR. Terutama lewat penyediaan pompa hydrant pada lahan-lahan pertanian.

“Kami sengaja turun ke pertanian. Karena ini sebenarnya sudah disampaikan oleh presiden juga. Bahwa pangan ini akan jadi ancaman di dunia. Kita punya lahan yang luas, manusia banyak, kenapa harus impor lagi,” katanya.

Sementara untuk komoditas porang, ia meminta agar personil di Kodim 1609/Buleleng mengawal perkembangan porang di lahan percontohan seluas satu hektare itu.

Apabila pengembangan lahan percontohan berhasil, ia optimistis komoditas porang akan berkembang dan menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan.

“Untuk porang ini kita punya kemampuan ekspor. Karena konsumsi kita tidak banyak, tapi pabrik sangat menunggu hasilnya. Semoga bisa dikembangkan,” tukasnya. 

KUBUTAMBAHAN – Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menginstruksikan seluruh jajarannya untuk membantu petani.

Sehingga tercipta ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi, khususnya di Provinsi Bali. Instruksi itu disampaikan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, saat melakukan kunjungan ke Buleleng, sore kemarin (24/3).

Mayjen Maruli sempat mengecek keberadaan lahan pertanian porang yang ada di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan.

Selain melihat dari dekat lahan pertanian porang, Pangdam juga sempat melakukan dialog dengan perwakilan petani.

Ia mengatakan TNI sengaja terjun ke sektor pertanian, dengan harapan dapat membantu menggerakkan perekonomian di Bali.

Saat ini kondisi ekonomi Bali luluh lantak, karena terlalu mengandalkan satu sektor pendorong ekonomi saja.

“Kita jangan tenggelam dengan satu sumber saja. Bali ini memang pariwisata. Tapi, saat pariwisata tidak bergerak, kita tenggelam cukup dalam GDP-nya (Pendapatan Domestik Regional Bruto),” kata Mayjen Maruli.

Khusus di Desa Bukti, TNI mendorong agar masyarakat menanam porang. Komoditas ini dianggap memiliki pangsa pasar yang menjanjikan.

Terutama di pasar ekspor. Sebab permintaan dari wilayah Asia Timur cukup tinggi. Bukan hanya di Bukti, Kodam IX/Udayana juga mendorong pengembangan lahan serupa di sebagian Pulau Sumbawa dan di kawasan Nusa Tenggara Timur.

Hanya saja sejumlah lahan tani porang masih terkendala masalah air. Untuk itu TNI akan membantu sumber air petani lewat program CSR. Terutama lewat penyediaan pompa hydrant pada lahan-lahan pertanian.

“Kami sengaja turun ke pertanian. Karena ini sebenarnya sudah disampaikan oleh presiden juga. Bahwa pangan ini akan jadi ancaman di dunia. Kita punya lahan yang luas, manusia banyak, kenapa harus impor lagi,” katanya.

Sementara untuk komoditas porang, ia meminta agar personil di Kodim 1609/Buleleng mengawal perkembangan porang di lahan percontohan seluas satu hektare itu.

Apabila pengembangan lahan percontohan berhasil, ia optimistis komoditas porang akan berkembang dan menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan.

“Untuk porang ini kita punya kemampuan ekspor. Karena konsumsi kita tidak banyak, tapi pabrik sangat menunggu hasilnya. Semoga bisa dikembangkan,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/