29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:44 AM WIB

Hilang Dua Hari, Ditemukan Berendam di Sungai, Ternyata Kakek Tanggu..

GIANYAR – Seorang kakek 73 tahun, I Made Tanggu, warga Banjar Buluh, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Rabu lalu (22/8).

Beruntungnya, setelah hilang hampir tiga hari, kemarin (24/8), kakek Tanggu ditemukan tidur di sungai Bengbengan, Desa Cemenggon, Sukawati dalam keadaan kaku dan kulit mengembang.

Putra tertua kakek Tanggu, I Wayan Merta, menyatakan ayahnya memang punya riwayat gangguan jiwa, namun belum tergolong gila. “Sering linglung begini,” ujar Merta.

Diakui, beberapa kali ayahnya kerap tidak pulang dan keluarga sibuk mencari. “Tapi tumben kali ini tidak ketemu sampai seharian,” jelasnya.

Merta menceritakan, ayahnya itu hilang Rabu siang pukul 14.00. Hilangnya sang kakek yang mantan sopir bus itu diduga karena ngambek karena dilarang keluar rumah oleh cucunya.

“Bapak sampai ambil bambu, lalu anak saya (cucu, red) sampai mengamankan diri. Setelah kejadian itu, bapak langsung hilang,” jelasnya.

Karena lama tidak pulang, maka pihak keluarga berinisiatif mencari kakek Tanggu keliling desa hingga malam hari.

Pencarian dilakukan sampai ke desa seberang. Banyak warga ditanyai, namun hingga Rabu malam pukul 22.00, tidak membuahkan hasil.

Pencarian pun kembali dilakukan Kamis lalu. Karena tidak membuahkan hasil, akhirnya pencarian pada Jumat pagi akhirnya menemui titik terang.

Akhirnya ayahnya dilihat oleh salah satu warga banjar yang juga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.

Jarak dari kediamannya sampai di lokasi penemuan, diperkirakan sekitar 500 meter. Setelah hilang, kakek Tanggu akan dirawat dulu dan dijaga supaya tidak mondar-mandir lagi. 

GIANYAR – Seorang kakek 73 tahun, I Made Tanggu, warga Banjar Buluh, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Rabu lalu (22/8).

Beruntungnya, setelah hilang hampir tiga hari, kemarin (24/8), kakek Tanggu ditemukan tidur di sungai Bengbengan, Desa Cemenggon, Sukawati dalam keadaan kaku dan kulit mengembang.

Putra tertua kakek Tanggu, I Wayan Merta, menyatakan ayahnya memang punya riwayat gangguan jiwa, namun belum tergolong gila. “Sering linglung begini,” ujar Merta.

Diakui, beberapa kali ayahnya kerap tidak pulang dan keluarga sibuk mencari. “Tapi tumben kali ini tidak ketemu sampai seharian,” jelasnya.

Merta menceritakan, ayahnya itu hilang Rabu siang pukul 14.00. Hilangnya sang kakek yang mantan sopir bus itu diduga karena ngambek karena dilarang keluar rumah oleh cucunya.

“Bapak sampai ambil bambu, lalu anak saya (cucu, red) sampai mengamankan diri. Setelah kejadian itu, bapak langsung hilang,” jelasnya.

Karena lama tidak pulang, maka pihak keluarga berinisiatif mencari kakek Tanggu keliling desa hingga malam hari.

Pencarian dilakukan sampai ke desa seberang. Banyak warga ditanyai, namun hingga Rabu malam pukul 22.00, tidak membuahkan hasil.

Pencarian pun kembali dilakukan Kamis lalu. Karena tidak membuahkan hasil, akhirnya pencarian pada Jumat pagi akhirnya menemui titik terang.

Akhirnya ayahnya dilihat oleh salah satu warga banjar yang juga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.

Jarak dari kediamannya sampai di lokasi penemuan, diperkirakan sekitar 500 meter. Setelah hilang, kakek Tanggu akan dirawat dulu dan dijaga supaya tidak mondar-mandir lagi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/