26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:25 AM WIB

Lewati Usia Kehamilan, Pengungsi Jalani Operasi Caesar, Syukur…

RadarBali.com – Salah seorang pengungsi Gunung Agung, harus menjalani operasi caesar di RSUD Buleleng.

Pengungsi itu adalah Ni Wayan Tangkih, 40, warga Banjar Dinas Perasan, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Dulunya ia tinggal di tenda pengungsian yang ada di Desa Les, Kecamatan Tejakula.

Wayan Tangkih terpaksa menjalani operasi, karena usia kehamilannya sudah lewat. Selain itu air ketubannya juga sudah kering. Sehingga tim medis mengambil opsi melakukan operasi.

Tangkih diketahui sudah mengungsi sejak Kamis (21/9) lalu. Tim medis menemukan Tangkih saat menyisir tenda-tenda pengungsian.

Ia kemudian dipisahkan dari pengungsi lain dan mendapat perhatian khusus dari tim medis. Pada Jumat (22/9), dia dirujuk ke Puskesmas Tejakula I untuk mendapat perawatan.

Tim medis mendapati Tangkih sudah mengalami bukaan satu, namun belum menunjukkan jalan lahir. Setelah berada di puskesmas selama 24 jam, Sabtu (23/9) lalu dia dirujuk ke RSUD Buleleng.

Tim medis memutuskan melakukan operasi, Minggu (24/9) pagi. Dirut RSUD Buleleng, dr. Gede Wiartana mengungkapkan, operasi dilakukan pukul 10.00 pagi.

Tangkih pun melahirkan anak ketiganya dengan kondisi selamat. Anak ketiganya berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3,1 kilogram.

Menurut Wiartana, operasi terpaksa dilakukan karena kondisi air ketuban di bawah normal. Selain itu tidak ada tanda-tanda melahirkan normal.

“Kalau dibiarkan berdampak pada keselamatan bayi. Langkah cepatnya kami lakukan operasi,” kata Wiartana. 

RadarBali.com – Salah seorang pengungsi Gunung Agung, harus menjalani operasi caesar di RSUD Buleleng.

Pengungsi itu adalah Ni Wayan Tangkih, 40, warga Banjar Dinas Perasan, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Dulunya ia tinggal di tenda pengungsian yang ada di Desa Les, Kecamatan Tejakula.

Wayan Tangkih terpaksa menjalani operasi, karena usia kehamilannya sudah lewat. Selain itu air ketubannya juga sudah kering. Sehingga tim medis mengambil opsi melakukan operasi.

Tangkih diketahui sudah mengungsi sejak Kamis (21/9) lalu. Tim medis menemukan Tangkih saat menyisir tenda-tenda pengungsian.

Ia kemudian dipisahkan dari pengungsi lain dan mendapat perhatian khusus dari tim medis. Pada Jumat (22/9), dia dirujuk ke Puskesmas Tejakula I untuk mendapat perawatan.

Tim medis mendapati Tangkih sudah mengalami bukaan satu, namun belum menunjukkan jalan lahir. Setelah berada di puskesmas selama 24 jam, Sabtu (23/9) lalu dia dirujuk ke RSUD Buleleng.

Tim medis memutuskan melakukan operasi, Minggu (24/9) pagi. Dirut RSUD Buleleng, dr. Gede Wiartana mengungkapkan, operasi dilakukan pukul 10.00 pagi.

Tangkih pun melahirkan anak ketiganya dengan kondisi selamat. Anak ketiganya berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3,1 kilogram.

Menurut Wiartana, operasi terpaksa dilakukan karena kondisi air ketuban di bawah normal. Selain itu tidak ada tanda-tanda melahirkan normal.

“Kalau dibiarkan berdampak pada keselamatan bayi. Langkah cepatnya kami lakukan operasi,” kata Wiartana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/