29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:58 AM WIB

OMG! Luki Si Anjing Rabies Ngamuk, Gigit Pekak Neraka Hingga Tewas

RadarBali.com – Kasus rabies di kabupaten Gianyar belum juga tuntas. Kasus terbaru terjadi di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh.

Di desa itu, seekor anjing gila bernama Luki menggigit banyak warga. Bahkan, seorang kakek, I Wayan Neraka, 62, meninggal dan dinyatakan positif rabies, Selasa lalu (17/10).

Menurut anak pertama korban, I Wayan Sukadana, ayahnya Wayan Neraka asal Banjar Kebon Kaja Belega ini digigit anjing dua bulan lalu, tepatnya pertengahan Agustus 2017.

“Bapak saya meninggal tanggal 17 Oktober, sudah dikubur. Bapak dinyatakan positif rabies oleh rumah sakit Family Husada,” ujar Sukadana, di rumah di Banjar Kebon Kaja, kemarin.

Dijelaskan Sukadana, saat itu Neraka melancong ke rumah temannya di Banjar Jasri. “Saat jalan, bapak digigit sama anjing milik pak Kuanta,” keluhnya.

Usai digigit, kaki kiri Neraka pun terlihat berlubang. Si kakek yang merupakan pedagang bambu ini pun kembali ke rumahnya.

“Saya sempat tanya, apa sudah di vaksin. Dijawah sudah, sudah bayar vaksin Rp 600 ribu katanya,” kenang Sukadana menirukan perkataan ayahnya itu.

Kepada Sukadana, Neraka mengaku tidak mempermasalahkan kasus gigitan itu. Neraka justru beraktivitas seperti biasa dan naik motor juga biasa.

Belakangan, Neraka mengeluh kesemutan pada Minggu lalu (15/10). “Waktu itu kesemutan katanya kakinya, saya pijat sembuh,” jelasnya.

Lalu pada Selasa lalu (17/10), Neraka mendadak mengeluh mual. “Langsung saya bawa ke (RS) Family Husada. Di rumah sakit, setelah dicek ternyata bapak saya bohong, dia tidak pernah nyari vaksin,” ujar Sukadana geleng-geleng.

Neraka dirawat Selasa lalu mulai pukul 08.00. Selama dirawat, dari bibirnya sang ayah mengeluarkan buih. “Saya seperti menunggu orang mau meninggal saja,” ujarnya saat itu gelisah.

Akhirnya berselang tiga jam, tepatnya pukul 11.00, ayahnya dinyatakan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan jika Neraka positif rabies.

RadarBali.com – Kasus rabies di kabupaten Gianyar belum juga tuntas. Kasus terbaru terjadi di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh.

Di desa itu, seekor anjing gila bernama Luki menggigit banyak warga. Bahkan, seorang kakek, I Wayan Neraka, 62, meninggal dan dinyatakan positif rabies, Selasa lalu (17/10).

Menurut anak pertama korban, I Wayan Sukadana, ayahnya Wayan Neraka asal Banjar Kebon Kaja Belega ini digigit anjing dua bulan lalu, tepatnya pertengahan Agustus 2017.

“Bapak saya meninggal tanggal 17 Oktober, sudah dikubur. Bapak dinyatakan positif rabies oleh rumah sakit Family Husada,” ujar Sukadana, di rumah di Banjar Kebon Kaja, kemarin.

Dijelaskan Sukadana, saat itu Neraka melancong ke rumah temannya di Banjar Jasri. “Saat jalan, bapak digigit sama anjing milik pak Kuanta,” keluhnya.

Usai digigit, kaki kiri Neraka pun terlihat berlubang. Si kakek yang merupakan pedagang bambu ini pun kembali ke rumahnya.

“Saya sempat tanya, apa sudah di vaksin. Dijawah sudah, sudah bayar vaksin Rp 600 ribu katanya,” kenang Sukadana menirukan perkataan ayahnya itu.

Kepada Sukadana, Neraka mengaku tidak mempermasalahkan kasus gigitan itu. Neraka justru beraktivitas seperti biasa dan naik motor juga biasa.

Belakangan, Neraka mengeluh kesemutan pada Minggu lalu (15/10). “Waktu itu kesemutan katanya kakinya, saya pijat sembuh,” jelasnya.

Lalu pada Selasa lalu (17/10), Neraka mendadak mengeluh mual. “Langsung saya bawa ke (RS) Family Husada. Di rumah sakit, setelah dicek ternyata bapak saya bohong, dia tidak pernah nyari vaksin,” ujar Sukadana geleng-geleng.

Neraka dirawat Selasa lalu mulai pukul 08.00. Selama dirawat, dari bibirnya sang ayah mengeluarkan buih. “Saya seperti menunggu orang mau meninggal saja,” ujarnya saat itu gelisah.

Akhirnya berselang tiga jam, tepatnya pukul 11.00, ayahnya dinyatakan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan jika Neraka positif rabies.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/