28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:34 AM WIB

Longsor dan Pohon Tumbang Kembali Hajar Gianyar

RadarBali.com – Hujan lebat dan angin kencang yang mulai melanda Gianyar mengakibatkan mulai banyak bencana.

Walau tidak sampai menimbulkan korban luka maupun korban jiwa, namun masyarakat perlu waspada. Itu karena cuaca ini sudah menimbulkan sejumlah kejadian, seperti longsor dan pohon tumbang.

Seperti yang terjadi sejak dua hari terakhir. Kamis lalu (23/11) pukul 15.20, terjadi pohon tumbang menghalangi akses jalan di Banjar Susut, Desa Buahan Kecamatan Payangan.

Pohon tersebut tumbang lantaran diterjang hujan deras dan tanah pada akar pohon labil. Petugas pun telah turun ke lokasi kejadian untuk memangkas pohon tersebut.

Kejadian masih berlanjut Jumat kemarin (24/11) pukul 06.30. Hujan semalaman membuat pohon kelapa tumbang dan menghalangi jalan Pantai Saba di Banjar/Desa Pering Kecamatan Blahbatuh.

Pohon tersebut berhasil dipotong petugas dan akses jalan kembali normal pada pukul 08.00. Tak lama kemudian, di tempat berbeda, pukul 09.45 kemarin, tanah longsor terjadi di sebuah tebing di Banjar Timbul, Desa Pupuan Kecamatan Tegalalang.

Longsoran tanah itu membawa material pepohonan menutup badan jalan. Adapun pohon yang terbawa longsor jenis cempaka dengan tinggi 6 meter.

Akibat tebalnya tumpukan tanah longsor yang menghalangi jalan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ginyar, turun dibantu warga setempat.

Material longsor itu baru bisa rampung dibersihkan pada Jumat siang pukul 14.30. Kepala BPBD Kabupaten Ginyar, Anak Agung Oka Digjaya menyatakan atas banyaknya kejadian tersebut, petugas BPBD Gianyar telah disiagakan.

Setiap ada laporan, langsung ditindaklanjuti. Untuk pohon tumbang langsung dipangkas supaya akses jalan tidak terganggu. Termasuk tanah longsor yang menimbun jalan langsung disemprot supaya tidak licin.

“Cuaca begini, banyak terjadi longsor dan pohon tumbang, saya harapkan masyarakat untuk lebih waspada,” ujar Oka Digjaya, kemarin.

Adapun daerah rawan, yakni dataran tinggi seperti Payangan  dan Tegalalang disebut sebagai daerah rawan dengan kondisi tanah yang labil. “Ketika cuaca buruk, untuk menghindari daerah rawan,” pintanya.

RadarBali.com – Hujan lebat dan angin kencang yang mulai melanda Gianyar mengakibatkan mulai banyak bencana.

Walau tidak sampai menimbulkan korban luka maupun korban jiwa, namun masyarakat perlu waspada. Itu karena cuaca ini sudah menimbulkan sejumlah kejadian, seperti longsor dan pohon tumbang.

Seperti yang terjadi sejak dua hari terakhir. Kamis lalu (23/11) pukul 15.20, terjadi pohon tumbang menghalangi akses jalan di Banjar Susut, Desa Buahan Kecamatan Payangan.

Pohon tersebut tumbang lantaran diterjang hujan deras dan tanah pada akar pohon labil. Petugas pun telah turun ke lokasi kejadian untuk memangkas pohon tersebut.

Kejadian masih berlanjut Jumat kemarin (24/11) pukul 06.30. Hujan semalaman membuat pohon kelapa tumbang dan menghalangi jalan Pantai Saba di Banjar/Desa Pering Kecamatan Blahbatuh.

Pohon tersebut berhasil dipotong petugas dan akses jalan kembali normal pada pukul 08.00. Tak lama kemudian, di tempat berbeda, pukul 09.45 kemarin, tanah longsor terjadi di sebuah tebing di Banjar Timbul, Desa Pupuan Kecamatan Tegalalang.

Longsoran tanah itu membawa material pepohonan menutup badan jalan. Adapun pohon yang terbawa longsor jenis cempaka dengan tinggi 6 meter.

Akibat tebalnya tumpukan tanah longsor yang menghalangi jalan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ginyar, turun dibantu warga setempat.

Material longsor itu baru bisa rampung dibersihkan pada Jumat siang pukul 14.30. Kepala BPBD Kabupaten Ginyar, Anak Agung Oka Digjaya menyatakan atas banyaknya kejadian tersebut, petugas BPBD Gianyar telah disiagakan.

Setiap ada laporan, langsung ditindaklanjuti. Untuk pohon tumbang langsung dipangkas supaya akses jalan tidak terganggu. Termasuk tanah longsor yang menimbun jalan langsung disemprot supaya tidak licin.

“Cuaca begini, banyak terjadi longsor dan pohon tumbang, saya harapkan masyarakat untuk lebih waspada,” ujar Oka Digjaya, kemarin.

Adapun daerah rawan, yakni dataran tinggi seperti Payangan  dan Tegalalang disebut sebagai daerah rawan dengan kondisi tanah yang labil. “Ketika cuaca buruk, untuk menghindari daerah rawan,” pintanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/