BUNGKULAN – Gunungan sampah TPA Bengkala terbakar kemarin dini hari. Tak diketahui secara pasti penyebab kebakaran TPA yang terletak di Banjar Dinas Alas Arum, Desa Bungkulan itu.
Petugas membutuhkan waktu kurang lebih enam jam untuk menjinakkan api. Tumpukan sampah yang terbakar itu berada di sebelah selatan TPA. Tak jauh dari unit pengolahan kompos.
Menurut salah seorang pekerja setempat, Wayan Tarsa, 53, api mulai terlihat sekitar pukul 03.00 dini hari. Awalnya ia dibangunkan oleh tetangganya, karena terlihat percikan api di gunungan sampah.
“Tiba-tiba ada suara ledakan, seperti suara mercon. Akhirnya api tambah besar dan merembet ke sekitarnya.
Langsung saya ke Pos Pemadam di Kubutambahan. Selang juga pendek, jadinya saya tidak bisa apa-apa,” kata Tarsa yang juga tenaga harian lepas di TPA Bengkala.
Menurutnya, sebelum kebakaran di TPA Bengkala terjadi, kebun warga yang terletak di sisi selatan gunungan sampah terbakar.
“Percikan apinya sampai ke sampah atau gas di sampah itu yang menyedot apinya, saya juga kurang paham,” imbuhnya.
Sementara itu pasukan pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng terus berupaya melakukan pemadaman api.
Hingga siang kemarin, luas areal sampah yang terbakar mencapai empat are dari total luas lahan TPA yang mencapai empat hektare.
Petugas pemadam terus melakukan upaya pemadaman sejak pukul 03.30 dini hari. Hingga pukul 10.00 pagi, asap masih terlihat mengepul di beberapa titik.
Total sudah 130 ribu liter air yang disemprot ke gunungan sampah, namun asap masih saja mengepul. Akhirnya titik-titik sampah yang terbakar, diurug menggunakan tanah.
Upaya itu cukup efektif menghilangkan kepulan asap. “Pasukan kami masih ada yang siaga di sana melakukan pemantauan.
Termasuk mobil pemadam juga stand by,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebarakan Buleleng, Gede Sugiartha Widiada.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan pihaknya akan memperketat pengamanan di sekitar TPA Bengkala.
DLH Buleleng akan menyiagakan petugas satpam di TPA, sehingga pada malam hari tidak ada warga maupun pemulung yang keluar masuk tanpa izin.
“Sumur bor juga akan kami perbaiki, supaya airnya lebih lancar. Selang juga sudah kami siapkan, antisipasi kalau-kalau terjadi masalah serupa,” kata Ariadi.