SINGARAJA – Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) berinisial Gede YS, disebut sempat mengajukan permohonan pindah tugas ke luar Buleleng.
Hanya saja permintaan itu ditolak. Salah satunya, kemampuan Gede YS di kelompok pegawai fungsional, sangat dibutuhkan.
Selain itu pemerintah juga sudah mengeluakan biaya cukup banyak untuk melatih YS, sebelum akhirnya ditempatkan pada jabatannya kini.
Polisi sendiri saat ini masih melakukan pengembangan atas laporan penipuan yang diajukan Ida Bagus Indra Kusuma.
Terkait tindak lanjut aksi penipuan itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng I Gede Wisnawa mengatakan dirinya masih menanti hasil klarifikasi dari atasan langsung Gede YS.
“Sudah kami koordinasi dengan atasannya. Nanti kan hasil klarifikasi itu akan disampaikan pada kami dan inspektorat.
Tentu nanti kami akan tindaklanjuti masalah ini. Sekarang rekrutmen CPNS itu semua sudah transparan, tidak mungkin bisa nombok,” kata Wisnawa.
Di sisi lain pihak kepolisian akan melakukan gelar perkara terhadap laporan tersebut. “Pengaduan baru masuk Jumat ya. Kami akan lakukan gelar perkara dulu,
sekaligus pengumpulan data dan informasi. Selanjutnya baru kami akan lakukan pemanggilan saksi-saksi,” kata Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Prasetyo.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gede YS oknum PNS di Pemkab Buleleng diduga melakukan aksi penipuan dengan iming-iming bisa meluluskan seseorang menjadi PNS.
Gede YS menipu mantan koleganya yang notabene pensiunan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Buleleng. Tak tanggung-tanggung, koleganya menderita kerugian hingga Rp 200 juta.
Aksi penipuan itu terjadi antara kurun waktu 2014 sampai 2016 silam. Korban memutuskan baru melapor ke Mapolres Buleleng, sebab sempat diancam oleh Gede YS.
Saat itu YS menakut-nakuti korban. Konon apabila korban melapor ke polisi, korban akan ikut terseret perkara hukum, karena melakukan suap.