NEGARA – Dampak banjir bandang yang menerjang kawasan Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring dan Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Jembrana dua hari lalu belum berakhir.
Puluhan kepala keluarga di wilayah perbatasan yang terkena dampak juga masih bertahan di barak pengungsian dan belum bisa pulang.
Akibatnya, para korban yang semestinya bisa merayakan Galungan terpaksa harus bertahan di pengungsian akibat rumah mereka mengalami rusak parah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana dikonfirmasi, Selasa (25/12) mengatakan, proses evakuasi warga dan pembersihan rumah warga yang tertimbun longsor masih terus berlangsung.
Menurutnya, hingga Selasa pagi tadi, sejumlah warga dan personil dari TNI/Polri masih sibuk gotong royong membersihkan rumah-rumah warga.
“Karena hari raya, belum bisa maksimal,” ujarnya.
Menurut Susilo, dari hasil pendataan terbaru, warga terdampak yang masih bertahan di pengungsian hingga saat ini sebanyak 22 kepala keluarga (KK).
Warga yang mengungsi, itu karena rumahnya mengalami rusak parah dan tertimbun material longsor.
“Kami tetap lakukan upaya-upaya maksimal pembersihan rumah dan membantu warga terdampak,” tegasnya.