25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 4:03 AM WIB

Mayat di Setra Gobleg Bergelimpangan di Jalan, Area Longsor Meluas

BANJAR – Pekuburan warga di Setra Desa Pakraman Gobleg, tergerus longsor akibat hujan lebat yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Akibatnya puluhan sawa (mayat) yang sudah sempat dikubur, ikut tergerus. Beberapa sawa yang terbungkus dengan kain putih-kuning juga terlihat dari tepi jalan.

Nyoman Reka, warga setempat, ikut memastikan ada jenazah yang terbawa longsor. Salah satunya adalah jenazah tetangganya yang baru dikubur dua bulan lalu.

Kini tak diketahui pasti dimana posisi jenazah itu. “Saya yakin sekali, karena itu tetangga saya dan saya yang ikut membuat lubang kuburnya. Ternyata sekarang kena longsor. Setahu saya ini baru pertama kali ada kejadian begini di Gobleg,” kata Reka.

Sementara itu Pj. Perbekel Gobleg, I Gusti Bagus Rony Ariyanto mengungkapkan, areal setra yang mengalami longsor luasnya mencapai 300 meter persegi.

Sampai kini pemerintah desa maupun dari pihak desa pakraman belum dapat memastikan ada berapa banyak sawa yang terseret longsor.

“Berapa jumlahnya, kami belum tahu. Tapi perkiraan kami pasti ada. Karena ada banyak kuburan yang usianya lama, tapi petinya masih ada,” kata Rony.

Sejauh ini aparat desa masih menanti proses paruman dari desa adat. “Upacara itu sudah pasti ada, tapi upacara seperti apa itu belum tahu.

Ini masih menunggu paruman dari adat. Setelah itu baru bisa ambil langkah-langkah berikutnya seperti apa,” jelas Rony. 

BANJAR – Pekuburan warga di Setra Desa Pakraman Gobleg, tergerus longsor akibat hujan lebat yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Akibatnya puluhan sawa (mayat) yang sudah sempat dikubur, ikut tergerus. Beberapa sawa yang terbungkus dengan kain putih-kuning juga terlihat dari tepi jalan.

Nyoman Reka, warga setempat, ikut memastikan ada jenazah yang terbawa longsor. Salah satunya adalah jenazah tetangganya yang baru dikubur dua bulan lalu.

Kini tak diketahui pasti dimana posisi jenazah itu. “Saya yakin sekali, karena itu tetangga saya dan saya yang ikut membuat lubang kuburnya. Ternyata sekarang kena longsor. Setahu saya ini baru pertama kali ada kejadian begini di Gobleg,” kata Reka.

Sementara itu Pj. Perbekel Gobleg, I Gusti Bagus Rony Ariyanto mengungkapkan, areal setra yang mengalami longsor luasnya mencapai 300 meter persegi.

Sampai kini pemerintah desa maupun dari pihak desa pakraman belum dapat memastikan ada berapa banyak sawa yang terseret longsor.

“Berapa jumlahnya, kami belum tahu. Tapi perkiraan kami pasti ada. Karena ada banyak kuburan yang usianya lama, tapi petinya masih ada,” kata Rony.

Sejauh ini aparat desa masih menanti proses paruman dari desa adat. “Upacara itu sudah pasti ada, tapi upacara seperti apa itu belum tahu.

Ini masih menunggu paruman dari adat. Setelah itu baru bisa ambil langkah-langkah berikutnya seperti apa,” jelas Rony. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/