28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:56 AM WIB

Kata Adi W Proyek Bandara Buleleng Bukan Mimpi, Diatur di Perda RTRW

DENPASAR – Dewan Bali menyambut baik rencana Tim Konsultan Bank Dunia melakukan survei ulang terhadap rencana pembangunan bandara internasional Bali Utara, Buleleng.

Penegasan itu disampaikan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama Senin (26/3). “Kita menyambut baik rencana survei ulang kelayakan rencana pembangunan Bandara Buleleng yang sebelumya dinyatakan tidak layak,” kata Adi Wiryatama.

Menurutnya, tim konsultan Bank Dunia berencana melakukan survei ulang setelah mendapat penjelasan komprehensif dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta (19/3) lalu.

Dirinya sependapat sekaligus mendorong survei kembali dilakukan world bank. Dengan catatan harus lebih komprehensif dengan melibatkan Pemprov Bali, DPRD Bali, tokoh masyarakat, akademisi, dan lembaga terkait lainnya.

“Survei itu harus komprehensif dengan melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah daerah. Sebab banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam menilai kelayakan pembangunan bandara di Bali Utara tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, kajian terhadap rencana pembangunan bandara Buleleng tidak hanya pada aspek bisnis semata, sebagaimana yang dilakukan dalam survei sebelumnya.

“Aspek sosial, ekonomi, budaya dan lainnya juga harus dipertimbangakan dalam memutuskan kelayakan pembangunan bandara Buleleng itu,” tandasnya.

Ditambahkan, rencana pembangunan Bandara Buleleng sudah menjadi keinginan masyarakat Bali, yang sudah direncanakan sejak lama. Bukan sekadar mimpi.

Bahkan, untuk merealisasikan pembangunan bandara itu sudah diakomodir dalam Perda Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali.

DENPASAR – Dewan Bali menyambut baik rencana Tim Konsultan Bank Dunia melakukan survei ulang terhadap rencana pembangunan bandara internasional Bali Utara, Buleleng.

Penegasan itu disampaikan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama Senin (26/3). “Kita menyambut baik rencana survei ulang kelayakan rencana pembangunan Bandara Buleleng yang sebelumya dinyatakan tidak layak,” kata Adi Wiryatama.

Menurutnya, tim konsultan Bank Dunia berencana melakukan survei ulang setelah mendapat penjelasan komprehensif dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta (19/3) lalu.

Dirinya sependapat sekaligus mendorong survei kembali dilakukan world bank. Dengan catatan harus lebih komprehensif dengan melibatkan Pemprov Bali, DPRD Bali, tokoh masyarakat, akademisi, dan lembaga terkait lainnya.

“Survei itu harus komprehensif dengan melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah daerah. Sebab banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam menilai kelayakan pembangunan bandara di Bali Utara tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, kajian terhadap rencana pembangunan bandara Buleleng tidak hanya pada aspek bisnis semata, sebagaimana yang dilakukan dalam survei sebelumnya.

“Aspek sosial, ekonomi, budaya dan lainnya juga harus dipertimbangakan dalam memutuskan kelayakan pembangunan bandara Buleleng itu,” tandasnya.

Ditambahkan, rencana pembangunan Bandara Buleleng sudah menjadi keinginan masyarakat Bali, yang sudah direncanakan sejak lama. Bukan sekadar mimpi.

Bahkan, untuk merealisasikan pembangunan bandara itu sudah diakomodir dalam Perda Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/