34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:25 PM WIB

Vaksinasi Masal, Dinas Pertanian Jembrana Sasar 14.717 Anjing

NEGARA – Vaksinasi massal untuk mencegah penularan rabies tahun ini masih cukup banyak menyasar hewan penyebar rabies (HPR) terutama anjing. 

Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana yang memulai vaksinasi massal Senin (18/3) hari ini menargetkan 14.717 ekor anjing untuk divaksin.

Dari data di Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan, 14.717 ekor anjing itu tersebar di 95 banjar.

Yang  terbanyak yakni 4168 ekor anjing di 29 banjar di 4 desa wilayah Kecamatan Mendoyo. Kemudian di 27 banjar di 5 desa wilayah Kecamatan Melaya,

dengan target vaksinasi sebanyak 4.037 ekor anjing lalu 2446 ekor anjing  di 16 banjar di 2 desa/kelurahan Kecamatan Jembrana serta di Kecamatan Negara, sebanyak 2.276 ekor anjing di 13 banjar di 2 desa.

Sementara di Kecamatan Pekutatan, ditargetkan vaksinasi 1.790 ekor anjing di 10 banjar di 3 desa. “Populasi anjing itu berada di kawasan zona merah rabies,” ujar Kepala Bidang Keswan-Kesmavet I Wayan Widarsa.

Untuk melaksanakan vaksinasi ini tim dari Dinas Pertanian bersama dari Kesehatan Hewan Bali akan memprioritaskan desa yang masuk sebagai kawasan zona merah rabies.

Desa yang masuk zona merah itu dimana setiap tahun selama dua tahun selalu terjadi kasus gigitan anjing rabies.

“Setiap ada kasus gigitan anjing positif rabies, kami sudah selalu melakukan tindakan awal, dengan vaksinasi maupun eliminasi

terbatas untuk mengambil sampel kedua. Untuk vaksinasi massal ini, mencakup vaksinasi yang lebih luas,” ungkapnya.

Vaksinasi missal ini akan dilakukan mulai dari pekutatan, kemudian Negara dan  Jembrana lalu Melaya serta terakhir di Mendoyo.

“Warga yang memelihara HPR baik itu anjing, kucing dan kera agar membawa untuk di vaksin,” ujar Wayan Widarsa.

Selain mengintensifkan vaksinisasi massal, dilakukan upaya kastrasi (kebiri) dan sterilisasi terhadap HPR terutama anjing dan kucing. 

Operasi katrasi dan sterilisasi HPR bersama Action For Bali Dog, serta perhimpunan dokter hewan, Minggu (17/3) dilakukan saat kegiatan Car Free Day di Gedung Kesenian Bung Karno. 

Katrasi dan sterilisasi yang baru kali pertama digelar cukup banyak mengundang pemilik  anjing.”Tujuan kegiatan ini untuk menekan populasi  anjing,” ungkap Wayan  Widarsa.

Kegiatan ini dilakukan di tiga tempat dan targetnya tidak dibatasi. Pemilik anjing  atau  kucing yang di kastarisasi atau disterilisasi dilayani dengan gratis.

NEGARA – Vaksinasi massal untuk mencegah penularan rabies tahun ini masih cukup banyak menyasar hewan penyebar rabies (HPR) terutama anjing. 

Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana yang memulai vaksinasi massal Senin (18/3) hari ini menargetkan 14.717 ekor anjing untuk divaksin.

Dari data di Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan, 14.717 ekor anjing itu tersebar di 95 banjar.

Yang  terbanyak yakni 4168 ekor anjing di 29 banjar di 4 desa wilayah Kecamatan Mendoyo. Kemudian di 27 banjar di 5 desa wilayah Kecamatan Melaya,

dengan target vaksinasi sebanyak 4.037 ekor anjing lalu 2446 ekor anjing  di 16 banjar di 2 desa/kelurahan Kecamatan Jembrana serta di Kecamatan Negara, sebanyak 2.276 ekor anjing di 13 banjar di 2 desa.

Sementara di Kecamatan Pekutatan, ditargetkan vaksinasi 1.790 ekor anjing di 10 banjar di 3 desa. “Populasi anjing itu berada di kawasan zona merah rabies,” ujar Kepala Bidang Keswan-Kesmavet I Wayan Widarsa.

Untuk melaksanakan vaksinasi ini tim dari Dinas Pertanian bersama dari Kesehatan Hewan Bali akan memprioritaskan desa yang masuk sebagai kawasan zona merah rabies.

Desa yang masuk zona merah itu dimana setiap tahun selama dua tahun selalu terjadi kasus gigitan anjing rabies.

“Setiap ada kasus gigitan anjing positif rabies, kami sudah selalu melakukan tindakan awal, dengan vaksinasi maupun eliminasi

terbatas untuk mengambil sampel kedua. Untuk vaksinasi massal ini, mencakup vaksinasi yang lebih luas,” ungkapnya.

Vaksinasi missal ini akan dilakukan mulai dari pekutatan, kemudian Negara dan  Jembrana lalu Melaya serta terakhir di Mendoyo.

“Warga yang memelihara HPR baik itu anjing, kucing dan kera agar membawa untuk di vaksin,” ujar Wayan Widarsa.

Selain mengintensifkan vaksinisasi massal, dilakukan upaya kastrasi (kebiri) dan sterilisasi terhadap HPR terutama anjing dan kucing. 

Operasi katrasi dan sterilisasi HPR bersama Action For Bali Dog, serta perhimpunan dokter hewan, Minggu (17/3) dilakukan saat kegiatan Car Free Day di Gedung Kesenian Bung Karno. 

Katrasi dan sterilisasi yang baru kali pertama digelar cukup banyak mengundang pemilik  anjing.”Tujuan kegiatan ini untuk menekan populasi  anjing,” ungkap Wayan  Widarsa.

Kegiatan ini dilakukan di tiga tempat dan targetnya tidak dibatasi. Pemilik anjing  atau  kucing yang di kastarisasi atau disterilisasi dilayani dengan gratis.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/