29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:37 AM WIB

90 % Orangtua Setuju Belajar Tatap Muka, Klungkung Kebut Vaksin Guru

SEMARAPURA – Pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Kabupaten Klungkung ditargetkan digelar paling lambat mulai Tahun Ajaran Baru 2021/2022, tepatnya Juli 2021.

Untuk itu vaksinasi Covid-19 bagi seluruh tenaga pendidik di Kabupaten Klungkung dikebut agar tuntas sebelum tahun ajaran baru di mulai.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, Selasa (23/3) mengungkapkan, ada 966 tenaga pendidik di Kabupaten Klungkung telah mendapatkan vaksin Covid-19.

Sementara 1.880 tenaga pendidik lainnya telah diusulkan untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 ke Dinas Kesehatan Klungkung.

“Kami usulkan baru guru-guru yang mengajar di TK, SD, dan SMP. Sebanyak 704 guru telah melakukan vaksinasi tahap kedua dan 262 guru lainnya

baru menjalani vaksinasi tahap pertama. Sementara 1.880 guru lainnya masih menunggu jadwal vaksinasi,” terangnya.

Pihaknya menargetkan seluruh guru yang ada di Klungkung mendapatkan vaksinasi sebelum Tahun Ajaran Baru 2021/2022.

Mengacu pada keterangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, rencananya pembelajaran tatap muka paling lambat dimulai pada Tahun Ajaran Baru 2021/2022, tepatnya Juli 2021.

“Bila pembelajaran tatap muka diizinkan digelar bagi sekolah yang seluruh gurunya telah menjalani vaksinasi, maka akan digelar,” ujarnya.

Hal itu mengingat banyak orang tua siswa yang menginginkan anak-anaknya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka.

Sebab orang tua siswa merasakan pembelajaran secara online tidak efektif. Diungkapkannya, dari total 41.020 siswa TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang ada di Kabupaten Klungkung,

ada sebanyak 37.089 siswa atau sekitar 90,42 persen yang telah mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

Sementara 2.939 siswa atau sekitar 7,16 persen tidak mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

“Sementara 992 siswa atau sekitar 2,42 persen yang orang tuanya masih ragu-ragu memberikan izin anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.

Orang tua yang belum mengumpulkan surat pernyataan baik memberi izin atau tidak memberi izin anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka, kami masukan ke data ragu-ragu,” tandasnya.

SEMARAPURA – Pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Kabupaten Klungkung ditargetkan digelar paling lambat mulai Tahun Ajaran Baru 2021/2022, tepatnya Juli 2021.

Untuk itu vaksinasi Covid-19 bagi seluruh tenaga pendidik di Kabupaten Klungkung dikebut agar tuntas sebelum tahun ajaran baru di mulai.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, Selasa (23/3) mengungkapkan, ada 966 tenaga pendidik di Kabupaten Klungkung telah mendapatkan vaksin Covid-19.

Sementara 1.880 tenaga pendidik lainnya telah diusulkan untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 ke Dinas Kesehatan Klungkung.

“Kami usulkan baru guru-guru yang mengajar di TK, SD, dan SMP. Sebanyak 704 guru telah melakukan vaksinasi tahap kedua dan 262 guru lainnya

baru menjalani vaksinasi tahap pertama. Sementara 1.880 guru lainnya masih menunggu jadwal vaksinasi,” terangnya.

Pihaknya menargetkan seluruh guru yang ada di Klungkung mendapatkan vaksinasi sebelum Tahun Ajaran Baru 2021/2022.

Mengacu pada keterangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, rencananya pembelajaran tatap muka paling lambat dimulai pada Tahun Ajaran Baru 2021/2022, tepatnya Juli 2021.

“Bila pembelajaran tatap muka diizinkan digelar bagi sekolah yang seluruh gurunya telah menjalani vaksinasi, maka akan digelar,” ujarnya.

Hal itu mengingat banyak orang tua siswa yang menginginkan anak-anaknya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka.

Sebab orang tua siswa merasakan pembelajaran secara online tidak efektif. Diungkapkannya, dari total 41.020 siswa TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang ada di Kabupaten Klungkung,

ada sebanyak 37.089 siswa atau sekitar 90,42 persen yang telah mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

Sementara 2.939 siswa atau sekitar 7,16 persen tidak mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

“Sementara 992 siswa atau sekitar 2,42 persen yang orang tuanya masih ragu-ragu memberikan izin anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.

Orang tua yang belum mengumpulkan surat pernyataan baik memberi izin atau tidak memberi izin anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka, kami masukan ke data ragu-ragu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/