SINGARAJA – Sedikitnya 516 kepala keluarga di Buleleng mendapat bantuan sambungan air minum pedesaan.
Bantuan sambungan air minum itu diharapkan mendekatkan dan memudahkan akses masyarakat terhadap air bersih. Praktis taraf hidup masyarakat juga akan meningkat, karena akses air bersih makin mudah.
Bantuan tersebut menyasar enam desa di Kabupaten Buleleng. Masing-masing Desa Alasangker di Kecamatan Buleleng; Desa Ambengan, Desa Selat, Desa Silangjana, dan Desa Tegallinggah di Kecamatan Sukasada; serta Desa Ularan di Kecamatan Seririt.
“Bantuannya menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki sambungan air bersih langsung ke rumahnya.
Usulan ini sebelumnya sudah kami sampaikan ke pusat, sehingga bantuannya turun,” kata Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, Gede Suharjono.
Menurut Suharjono dari hasil verifikasi dan validasi, masyarakat yang belum memiliki sambungan air ke rumah, rata-rata tak mampu membiayai penyambungan baru.
Sebab dibutuhkan instalasi pipa air bersih yang cukup panjang. Biaya yang dikeluarkan pun bisa lebih dari Rp 1 juta.
Lewat bantuan sambungan air bersih yang dibiayai lewat program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), beban masyarakat pun dapat diringankan.
Sebab mereka akan menerima bantuan senilai Rp 2 juta per sambungan rumah. Nantinya biaya yang timbul akan dibiayai lebih dulu oleh Dinas PUTR.
“Setelah tuntas, nanti akan diverifikasi oleh tim. Kemudian diaudit kembali oleh BPK, dilakukan pengecekan secara faktual.
Baik itu pipa, water meter, dan alat lainnya, semua harus standar. Kalau sudah selesi verifikasi dan pengecekan, baru nanti dari pusat mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh daerah.
Selain bantuan sambungan air gratis, pemerintah pusat juga menggelontorkan bantuan Hibah Insentif Desa. Hibah itu diberikan bagi 20 desa yang telah memiliki Pamsimas.
Salah satu penerima dana Hibah Insentif Desa adalah Desa Pejarakan di Kecamatan Gerokgak. Masing-masing desa akan menerima
dana hibah senilai Rp 245 juta guna mengoptimalkan pengembangan jaringan dan pengelolaan air minum di desa.