TABANAN – Satu keluarga warga Banjar Wongaya Bendul dan Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede, Penebel Tabanan dilaporkan tersesat saat melakukan pendakian ke Gunung Batukaru kemarin.
Satu keluarga tersebut masing I Nengah Sanjaya, 45; I Nengah Pramudita Kencana, 14; I Wayan Kastama, 51; I Nengah Andi, 45, dan I Gede Aldi, 20.
Mereka tersesat usai melakukan persembahyangan. Beruntung tim gabungan akhirnya berhasil menemukan para pendaki dalam kondisi selamat.
Menurut Kapolsek Penebel AKP Ketut Mastra Budaya, kelima warga desa Wongaya Gede yang tersesat itu naik gunung untuk persembahyangan membayar kaul atau naur sesangi (membayar janji).
“Saat melakukan pendakian ke Gunung Batukaru kelima warga tersebut tidak melapor ke petugas Posko Luhur Batukaru.
Kami sangat menyangangkan hal itu. Meskipun warga lokal melakukan pendakian tetap harus melapor Posko Luhur Batukaru. Pasalnya jika ada kejadian apapun terus dapat dipantau,” tandas AKP Mastra.
Tim gabungan sempat melakukan pencarian Kamis malam lalu hingga pukul 22.00. Pencarian dilakukan setelah enam warga desa Wongaya Gede yang melakukan pencarian gagal menemukan korban.
“Pencarian dengan menyasar jalur Pura Jero Sasah. Selanjutnya pencarian pun dilakukan pukul 23.00 melalui jalur barat daerah Sarin Buana di Pura Jatiluwih,” papar AKP Mastra.
Beruntung Jumat (25/5) kemarin sekitar 05.45 dari lima pendaki, dua orang berhasil kembali ke desa. Kedua orang warga yang kembali yakni I Nengah Sanjaya dan I Nengah Pramudita.
Mereka turun ke desa untuk meminta bantuan warga menjemput 3 warga lainnya yang masih tersesat di tengah hutan Gunung Batukaru.
Tim gabungan pun melakukan penjemputan ke lokasi. Sekitar pukul 10.00 tim gabungan yang berjumlah 17 orang kembali dengan membawa 3 warga yang tersesat.
“Kelima warga yang tersesat kondisi kesehatannya baik. Tidak mengalami luka apapun. Namun 3 warga lainnnya sempat mengalami kaki keram saat dalam perjalanan pulang,” ungkap Mastra.