25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:37 AM WIB

Sosialisasi Bahaya Covid-19, Mahasiswa UMM Malang Turun ke Buleleng

SINGARAJA – Kasus Covid-19 di Provinsi Bali terus meningkat hingga pertengahan tahun ini. Meski begitu aktivitas masyarakat tetap berjalan saat masa new normal dengan syarat ketat: menjalankan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan penting diterapkan semua warga baik di desa maupun kota untuk mencegah penularan Covid-19 kian meluas.

Untuk menyosialisasikan gerakan disiplin menjalankan protokol kesehatan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turun ke Dusun Tegallantang, Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat Bhaktimu Negeri. Sebelum turun ke lapangan, mahasiswa UMM melakukan koordinasi bersama aparat desa setempat.

Mereka kemudian menyusun kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan. Setelah itu turun bersama dengan pemuda setempat untuk melakukan sosialisasi.

“Media sosialisasi yang digunakan berupa file powerpoint di laptop dan poster yang berisikan tentang cara pencegahan Covid-19. Setelah itu warga diberikan masker dan hand sanitizer

agar dapat digunakan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Natasha Alfira Dhea Novita.  

Sosialisasi pada warga ini dilakukan empat hari berturut-turut mulai tanggal 15 hingga 18 Agustus lalu.

Selain warga, sosialisasi serupa dilakukan ke sejumlah sekolah yang ada di Dusun Tegallantang, Pengulon, Gerokgak.

Beberapa sekolah yang disasar di antaranya RA Nurul Iman, SDN 3 Pengulon, dan MTs Nurul Iman.

Para siswa SDN 3 Pengulon dan MTs Nurul Iman dikumpulkan di aula atau kelas dengan maksimal 20 orang dan tetap melaksanakan protokol kesehatan

seperti cuci tangan sebelum masuk ke dalam ruangan, memakai masker, dan tiap siswa duduk dengan jarak 1 – 1,5 meter.

Mereka sangat antusias mengikuti sosialisasi dan saat penghujung acara dibagikan masker dan hand sanitizer. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari (13, 20/8)

Untuk sosialisasi di RA Nurul Iman dengan mempraktekkan cara cuci tangan yang benar diiringi dengan alunan lagu agar mudah menarik perhatian mereka.

“Anak-anak menjadi sangat antusias karena mereka bisa bernyanyi sambil mengikuti gerakan cuci tangan yang dipimpin oleh saudara Natasha (mahasiswa UMM).

Mereka juga mendapat bingkisan yang berisi jajanan ringan dan juga masker setelah itu, ” tutur Jannatun Ma’wa, guru RA Nurul Iman.

Kegiatan sosialisasi ke RA Nurul Iman dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 18 dan 19 Agustus.

Sementara itu, Kepala Desa Pengulon Drs. I Nyoman Juliana menuturkan bahwa upaya pencegahan Covid-19 ini harus dimulai dari kesadaran diri sendiri.

“Saya berterima kasih dan sangat merasakan manfaatnya dengan kehadiran mahasiswi Natasha Alfira Dhea Novita dalam pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat Bhaktimu Negeri

yang melakukan penyuluhan pada warga kami tepatnya di Banjar Dinas Tegallantang. Mudah-mudahan apa yang telah diberikan seperti bantuan hand sanitizer dan masker

dapat dimanfaatkan dan tetap bisa mengikuti imbauan pemerintah dengan mentaati protokol kesehatan yang ada,” tutur Juliana saat ditemui di tempat kediamannya, Jumat (21/8) lalu. (rba)

 

SINGARAJA – Kasus Covid-19 di Provinsi Bali terus meningkat hingga pertengahan tahun ini. Meski begitu aktivitas masyarakat tetap berjalan saat masa new normal dengan syarat ketat: menjalankan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan penting diterapkan semua warga baik di desa maupun kota untuk mencegah penularan Covid-19 kian meluas.

Untuk menyosialisasikan gerakan disiplin menjalankan protokol kesehatan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turun ke Dusun Tegallantang, Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat Bhaktimu Negeri. Sebelum turun ke lapangan, mahasiswa UMM melakukan koordinasi bersama aparat desa setempat.

Mereka kemudian menyusun kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan. Setelah itu turun bersama dengan pemuda setempat untuk melakukan sosialisasi.

“Media sosialisasi yang digunakan berupa file powerpoint di laptop dan poster yang berisikan tentang cara pencegahan Covid-19. Setelah itu warga diberikan masker dan hand sanitizer

agar dapat digunakan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Natasha Alfira Dhea Novita.  

Sosialisasi pada warga ini dilakukan empat hari berturut-turut mulai tanggal 15 hingga 18 Agustus lalu.

Selain warga, sosialisasi serupa dilakukan ke sejumlah sekolah yang ada di Dusun Tegallantang, Pengulon, Gerokgak.

Beberapa sekolah yang disasar di antaranya RA Nurul Iman, SDN 3 Pengulon, dan MTs Nurul Iman.

Para siswa SDN 3 Pengulon dan MTs Nurul Iman dikumpulkan di aula atau kelas dengan maksimal 20 orang dan tetap melaksanakan protokol kesehatan

seperti cuci tangan sebelum masuk ke dalam ruangan, memakai masker, dan tiap siswa duduk dengan jarak 1 – 1,5 meter.

Mereka sangat antusias mengikuti sosialisasi dan saat penghujung acara dibagikan masker dan hand sanitizer. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari (13, 20/8)

Untuk sosialisasi di RA Nurul Iman dengan mempraktekkan cara cuci tangan yang benar diiringi dengan alunan lagu agar mudah menarik perhatian mereka.

“Anak-anak menjadi sangat antusias karena mereka bisa bernyanyi sambil mengikuti gerakan cuci tangan yang dipimpin oleh saudara Natasha (mahasiswa UMM).

Mereka juga mendapat bingkisan yang berisi jajanan ringan dan juga masker setelah itu, ” tutur Jannatun Ma’wa, guru RA Nurul Iman.

Kegiatan sosialisasi ke RA Nurul Iman dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 18 dan 19 Agustus.

Sementara itu, Kepala Desa Pengulon Drs. I Nyoman Juliana menuturkan bahwa upaya pencegahan Covid-19 ini harus dimulai dari kesadaran diri sendiri.

“Saya berterima kasih dan sangat merasakan manfaatnya dengan kehadiran mahasiswi Natasha Alfira Dhea Novita dalam pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat Bhaktimu Negeri

yang melakukan penyuluhan pada warga kami tepatnya di Banjar Dinas Tegallantang. Mudah-mudahan apa yang telah diberikan seperti bantuan hand sanitizer dan masker

dapat dimanfaatkan dan tetap bisa mengikuti imbauan pemerintah dengan mentaati protokol kesehatan yang ada,” tutur Juliana saat ditemui di tempat kediamannya, Jumat (21/8) lalu. (rba)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/