RadarBali.com – Hidup di Bali tak bisa dilepaskan dari sisi niskala atau gaib. Begitu juga dengan ancaman erupsi Gunung Agung di Karangasem, yang bisa dikatakan saat ini sedang hamil tua.
Bila sebelumnya Jro Mangku Nubadri, pemangku Pura Puseh Desa Rendang, menyatakan secara niskala erupsi menunggu hari yang tepat, pandangan niskala juga diungkapkan Jro Mangku Pura Pasar Agung.
Posisi Pura Pasar Agung secara geografis berdekatan dengan Gunung Agung. Lokasi pura berada di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, berjarak sekitar 3 km dari puncak Gunung Agung.
Jro Mangku Pura Pasar Agung mengatakan, sampai saat ini belum ada pawisik niskala Gunung Agung bakal erupsi.
Namun, Jro Mangku mendapat pawisik untuk menunggu sepuluh hari ke depan. “Pawisik yang tiyang terima disuruh menunggu dan melihat sepuluh hari ke depan,” ujar Jro Mangku Dharma Taman Sari.
Apa yang akan terjadi sepuluh hari mendatang menurut Jro Mangku bisa dijadikan pertanda kondisi Gunung Agung selanjutnya.
Jro Mangku tidak bisa mendahului kehendak Tuhan sang penguasa alam. “Kalau yang saya lihat sekarang di atas masih tenang, sangat tenang,” imbuh pria paro baya berjenggot putih itu.
Jro Mangku berharap dan berdoa tidak ada korban. Dia juga memasrahkan dan menaati imbauan pemerintah terkait situasi dan kondisi secara nyata.
“Bali semoga senantiasa shanti dan rahayu,” pungkasnya. Astungkara.
RadarBali.com – Hidup di Bali tak bisa dilepaskan dari sisi niskala atau gaib. Begitu juga dengan ancaman erupsi Gunung Agung di Karangasem, yang bisa dikatakan saat ini sedang hamil tua.
Bila sebelumnya Jro Mangku Nubadri, pemangku Pura Puseh Desa Rendang, menyatakan secara niskala erupsi menunggu hari yang tepat, pandangan niskala juga diungkapkan Jro Mangku Pura Pasar Agung.
Posisi Pura Pasar Agung secara geografis berdekatan dengan Gunung Agung. Lokasi pura berada di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, berjarak sekitar 3 km dari puncak Gunung Agung.
Jro Mangku Pura Pasar Agung mengatakan, sampai saat ini belum ada pawisik niskala Gunung Agung bakal erupsi.
Namun, Jro Mangku mendapat pawisik untuk menunggu sepuluh hari ke depan. “Pawisik yang tiyang terima disuruh menunggu dan melihat sepuluh hari ke depan,” ujar Jro Mangku Dharma Taman Sari.
Apa yang akan terjadi sepuluh hari mendatang menurut Jro Mangku bisa dijadikan pertanda kondisi Gunung Agung selanjutnya.
Jro Mangku tidak bisa mendahului kehendak Tuhan sang penguasa alam. “Kalau yang saya lihat sekarang di atas masih tenang, sangat tenang,” imbuh pria paro baya berjenggot putih itu.
Jro Mangku berharap dan berdoa tidak ada korban. Dia juga memasrahkan dan menaati imbauan pemerintah terkait situasi dan kondisi secara nyata.
“Bali semoga senantiasa shanti dan rahayu,” pungkasnya. Astungkara.
