25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:26 AM WIB

KLIR! Pelatih, Sekolah, dan Orangtua Sepakat Damai, Ini Poin-poinnya..

TABANAN – SMPN 1 Kediri Tabanan langsung bergerak cepat pascaviralnya aksi penamparan seorang pelatih latihan kegiatan baris berbaris (LKBB) kepada para siswa dan sisiwi, Sabtu lalu.

Pihak sekolah kemarin mengadakan pertemuan dengan siswa, orang tua siswa, komite sekolah, pelatih dan kepolisian Polsek Kediri.

Dalam pertemuan tersebut beberapa poin penting dibubuhkan melalui surat pernyataan antara pihak sekolah, pelatih, siswa dan orang tua.

Di antaranya bersepakat untuk tidak memberikan hukuman tindakan kekerasan fisik saat latihan kegiatan baris berbaris (LKBB) di SMPN 1 Tabanan.

Kemudian pihak sekolah menjamin tidak ada tindakan berupa kekerasan fisik terhadap siswa saat LKKB berlansung.  

Kepala SMPN 1 Kediri Tabanan Sagung Raka Suartini usai pertemuan menyatakan, pertemuan tersebut untuk meluruskan dan memberikan informasi kepada orang tua apa sebenarnya kejadian yang terjadi saat LKBB di sekolah.

“Kami sudah berikan informasi kepada orang tua siswa bahwasannya perilaku tersebut (penamparan) merupakan kesepakatan antara siswa dengan seorang pelatih Eko Sugiarto mantan paskibra.

Dengan tujuan untuk membangkitkan semangat siswa agar bisa mempertahankan juara 1 LKBB di tingkat Kabupaten pada lomba bulan Oktober 2018 mendatang,” terang Suartini.

Suartini melanjutkan, memang tujuan pelatih itu baik. Tidak ada ingin yang lain, murni terjadi antara kesepakatan siswa dan pelatih.

Dari pertemuan kali ini ke depannya perilaku tersebut tidak akan terulang kembali. Karena sudah dibuktikan dengan adanya surat pernyataan tidak melakukan tindakan tersebut (menampar) dari pelatih yang bersangkutan.

Pelatih juga sudah meminta maaf kepada orang tua siswa dan siswa yang mengikuti LKBB. “Mulai latihan LKBB tidak ada lagi kekerasan hukuman kepada siswa.

Kesepakatan ini akan kami terapkan. Pelatih LKBB Eko Sugiarto juga sudah membuat surat pernyataan lengkap dengan materai,” tandasnya.

TABANAN – SMPN 1 Kediri Tabanan langsung bergerak cepat pascaviralnya aksi penamparan seorang pelatih latihan kegiatan baris berbaris (LKBB) kepada para siswa dan sisiwi, Sabtu lalu.

Pihak sekolah kemarin mengadakan pertemuan dengan siswa, orang tua siswa, komite sekolah, pelatih dan kepolisian Polsek Kediri.

Dalam pertemuan tersebut beberapa poin penting dibubuhkan melalui surat pernyataan antara pihak sekolah, pelatih, siswa dan orang tua.

Di antaranya bersepakat untuk tidak memberikan hukuman tindakan kekerasan fisik saat latihan kegiatan baris berbaris (LKBB) di SMPN 1 Tabanan.

Kemudian pihak sekolah menjamin tidak ada tindakan berupa kekerasan fisik terhadap siswa saat LKKB berlansung.  

Kepala SMPN 1 Kediri Tabanan Sagung Raka Suartini usai pertemuan menyatakan, pertemuan tersebut untuk meluruskan dan memberikan informasi kepada orang tua apa sebenarnya kejadian yang terjadi saat LKBB di sekolah.

“Kami sudah berikan informasi kepada orang tua siswa bahwasannya perilaku tersebut (penamparan) merupakan kesepakatan antara siswa dengan seorang pelatih Eko Sugiarto mantan paskibra.

Dengan tujuan untuk membangkitkan semangat siswa agar bisa mempertahankan juara 1 LKBB di tingkat Kabupaten pada lomba bulan Oktober 2018 mendatang,” terang Suartini.

Suartini melanjutkan, memang tujuan pelatih itu baik. Tidak ada ingin yang lain, murni terjadi antara kesepakatan siswa dan pelatih.

Dari pertemuan kali ini ke depannya perilaku tersebut tidak akan terulang kembali. Karena sudah dibuktikan dengan adanya surat pernyataan tidak melakukan tindakan tersebut (menampar) dari pelatih yang bersangkutan.

Pelatih juga sudah meminta maaf kepada orang tua siswa dan siswa yang mengikuti LKBB. “Mulai latihan LKBB tidak ada lagi kekerasan hukuman kepada siswa.

Kesepakatan ini akan kami terapkan. Pelatih LKBB Eko Sugiarto juga sudah membuat surat pernyataan lengkap dengan materai,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/