NEGARA – Sejak pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan dan pelajar ke museum manusia purba Gilimanuk sangat jarang.
Karena itu, bertepatan dengan hari Museum Nasional tahun 2020, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana menggelar museum keliling masuk sekolah untuk mengenalkan museum pada generasi muda.
Museum masuk sekolah yang menyasar sekolah menengah pertama di 5 kecamatan berjalan selama lima hari, sejak 19-23 Oktober lalu.
Tujuannya adalah untuk mengenalkan berbagai pengelolaan kekayaan budaya, pelestarian peninggalan sejarah purbakala dan museum kepada generasi muda.
“Kita sasar anak sekolah karena mereka perlu dikenalkan sejak dini tentang museum,” kata Kepala Seksi Sejarah, Purbakala dan Museum I Putu Yudi Ary Tendra.
Selama kegiatan museum masuk sekolah, lanjutnya, pelajar bukan saja bisa belajar berbagai koleksi yang ada, tetapi juga kekayaan budaya yang dimiliki.
Mulai dari keberadaan lokasi museum purbakala di Gilimanuk. Apa saja peninggalan yang tersimpan di Kawasan museum manusia purba Gilimanuk.
Harapannya generasi muda ini tetap mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap daerahnya. Karena dilaksanakan saat pandemi Covid-19, pelaksanaan sosialisasi tetap mengedepankan protokol kesehatan digelar dengan jumlah peserta terbatas.
Diikuti 25 orang siswa, terutama yang rumahnya dekat sekolah, didampingi 5 guru setiap sekolah yang dikunjungi.
“Kita laksanakan sosialisasi tetap mengikuti standar protokol kesehatan penanganan covid-19,” ujar Yudi Ary Tendra.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jembrana Nengah Alit berharap melalui pengenalan museum ke sekolah dapat mengenalkan kepada generasi muda bahwa Jembrana punya museum manusia purba.
“Jika situasi memungkinkan, pihak sekolah tetap menjadwalkan untuk kunjungan langsung ke museum,” tandasnya.