SEMARAPURA – Seorang bidan yang bertugas di salah satu Puskesmas di Kabupaten Klungkung dilaporkan meninggal dunia dengan hasil swab akhir positif Covid-19.
Almarhumah meninggal setelah menjalani perawatan di RS PTN Unud, Jimbaran. Yang mengejutkan, sebelum meninggal, almarhum sempat menjalani persalinan di RSUD Klungkung.
Usai persalinan, almarhum yang baru berusia 33 tahun itu dirawat selama 9 hari di RSUD Klungkung. Karena kondisinya drop, almarhum dirujuk ke RS PTN Unud.
Namun, takdir berkata lain. Sekian hari dirawat, bidan muda itu dilaporkan meninggal dunia.
Direktur RSUD Klungkung dr. I Nyoman Kesuma menuturkan, bidan tersebut dirawat di ruang isolasi VIP RSUD Klungkung lantaran ada masalah di paru-paru sejak Minggu (11/10) lalu.
Bidan tersebut ternyata dinyatakan positif Covid-19, Kamis (14/10) lalu. Di hari yang sama, bidan yang sedang mengandung itu akhirnya harus menjalani operasi cecar dalam proses persalinannya.
“Setelah operasi, kondisinya kurang baik sehingga harus dirawat di ruang ICU,” kata dr. Nyoman Kesuma.
Dalam perawatan di ICU, menurutnya, saturasi oksigen bidan tersebut terus menurun hingga tidak dapat lagi ditangani di RSUD Klungkung.
Sehingga Senin (19/10), pasien dirujuk ke RS PTN Udayana. “Sementara bayi yang dilahirkan hasil swab 2 kali berturut-turut negatif sehingga
diperbolehkan pulang Senin (19/10). Ibunya sorenya dirujuk, bayinya sore dijemput keluarga untuk dibawa pulang,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RS PTN Universitas Udayana Prof dr Dewa Putu Gde Purwa membenarkan ada seorang bidan dari Klungkung yang meninggal dunia Sabtu malam lalu.
Pasien tersebut rujukan dari ICU RS Klungkung dan menjalani perawatan selama lima hari di RS PTN Unud. “Ya, positif Covid, nggak ada penyakit bawaan lainnya,” pungkasnya.