GIANYAR — Subak Angkling di Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar diserang hama tungro. Serangan hama diketahui sepekan terakhir. Ada 10 hektare lahan yang terserang hama.
Perbekel Desa Bakbakan, Gede Indra Ariwangsa, menyatakan tungro menyerang tanaman padi. “Umumnya menyerang tanaman padi pada masa vegetatif. Penyebabnya dari wereng hijau,” ujar Indra Ariwangsa, Selasa (26/1).
Menurutnya, cuaca hujan lebat dengan intensitas tinggi, menjadi salah satu penyebab serangan tungro. “Saat cuaca ekstrem memang banyak kasus begini,” jelasnya.
Untuk luas sebaran tungro, pihaknya belum mengetahui pasti. Yang jelas, untuk mengantisipasi penyebaran tungro, petani di desanya berusaha menekan penyebaran tungro.
“Yang dikendalikan adalah wereng hijaunya dengan insektisida,” terangnya.
Di samping itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Gianyar. “Untuk penanganan dari Dinas Pertanian sudah turun. Dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sudah mengecek,” pungkasnya.
Di bagian lain, Kepala Dinas Pertanian Gianyar, Made Raka, mengaku sudah menurunkan PPL. “Terkait serangan tungro, petugas penyuluh sudah ke lokasi. Upaya dicarikan obat,” ujarnya.
Untuk luas serangan tungro itu seluas 10 hektare. Jumlah itu sebesar 10 persen dari total luas lahan. Menurut Raka, tungro muncul akibat musim hujan.
“Kebanyakan air. Penanganan umumnya dilakukan penyemprotan (obat, red),” terangnya.
Hama tungro ini dikatakan masih bisa ditanggulangi. Katanya, kalau memang sedikit bisa ditangani. “Tergantung penanganan lebih awal, kasih obat biar tidak merembet,” pungkasnya.
PPL Desa Bakbakan, Ni Nyoman Apriani menambahkan, sesuai rencana, Rabu ini (27/1) obat dari Dinas Pertanian akan digelontor ke subak yang terkena hama.
“Gerakan pengendalian dengan metode spot spot,” pungkasnya singkat.