TABANAN – Intensitas hujan tinggi serta angin kencang yang terjadi di wilayah Tabanan Rabu (26/2) kemarin membuat sejumlah bangunan rusak.
Cuaca buruk juga mengakibatkan ranting pohon patah dan menimpa satu unit mobil hingga menyebabkan kerusakan lumayan parah.
Kejadian ini terjadi di beberapa titik. Beberapa di antaranya, menimpa bangunan rumah milik I Made Suwirta, 42, dimana bagian
atap rumah miliknya yang berlokasi di Banjar Surabrata, Desa Lalanglinggah, Selemadeg Barat rusak akibat angin puting beliung.
Kejadian ini pun tak pernah terpikirkan oleh Suwirta. Saat peristiwa terjadi, ia tengah berada di rumah dan duduk di lumbung padi miliknya sembari menunggu hujan reda.
Tiba-tiba angin kencang yang datang dari arah selatan mengahantam rumahnya hingga menyebabkan bagian atap yakni genteng beterbangan.
Beruntung kejadian itu tidak sampi mengakibatkan korban jiwa. Namun hanya kerugian materil yang ditaksir mencapi Rp 2 juta.
Angin puting beliung juga terjadi di Banjar Bangkiang Jaran, Desa Lalanglinggah. Akibatnya bangunan koperasi Nusantara milik I Wayab Suartika itu rusak pada bagian atapnya.
Data terakhir, setidaknya terdapat empat bangunan di Selemadeg raya mengalami kerusakan ringan.
Selain menimpa bangunan, hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi Rabu kemarin juga membuat ranting pohon mangga yang ada di Taman Kota Tabanan juga patah.
Akibatnya, ranting pohon dengan diameter 40 cm itu menimpa satu unit mobil jenis sedan milik Enggar yang menyebabkan kerusakan pada bagian kap mobil.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna menuturkan, intensitas hujan disertai angin kencang diprediksi akan terjadi hingga Maret mendatang.
Untuk itu, jauh-jauh sebelumnya saat akan memasuki musim penghujan, BPBD Tabanan telah melakukan kegiatan pemangkasan pohon disejumlah wilayah mengantisipasi adanya pohon tumbang.
“Untuk pohon tumbang ini, memang merata terjadi ketika kondisi cuaca seperti ini. Untuk angin kencang tidak bisa diprediksi.
Kadang ada peningkatan, kadang juga landai, tidak menentu karena tidak bisa diprediksi, itu mengikuti hujan biasanya, kecepatan anginnya,” ungkap Trisna.