NEGARA – Korban dampak cuaca ekstrem di Pantai Pebuahan, terpaksa mengungsi di rumah-rumah kerabat dan tetangga karena rumahnya rusak parah.
Pemerintah Desa Banyubiru sendiri masih mencari solusi agar warga yang tinggal di pinggir pantai dan rawan terdampak bencana, salah satunya dengan relokasi ke lokasi lebih aman.
Perbekel Banyubiru Masturi mengatakan, korban dampak cuaca ekstrem di Pantai Pebuahan sementara tinggal di rumah tetangga dan kerabatnya.
Total rumah warga yang rusak parah, sekitar 8 unit. “Kalau dari desa tidak ada tempat, dimana mau ditaruh,” ujar Masturi kemarin.
Pihak desa sementara ini masih mencari solusi untuk relokasi warga yang rumahnya rawan terdampak.
Mengingat, ancaman gelombang tinggi di pantai yang terkenal dengan wisata kuliner ini setiap tahun diterjang ombak.
Menurutnya, sebelumnya sudah menawarkan pada warga perumahan rumah yang dekat dengan rumah saat ini, tapi masalahnya belum ada lokasi.
“Kalau ada lokasi bisa, tapi lokasi yang tidak ada,” ungkapnya. Sebelumnya, infrastruktur jalan dan rumah warga mengalami kerusakan diterjang gelombang tinggi, di antaranya di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
Pantauan di lokasi terdampak gelombang tinggi Pantai Pebuahan, jalan utama yang berada di pinggir pantai tergerus gelombang hingga putus total.
Jalan yang sebelumnya sekitar 2 meter, hancur total sehingga tidak bisa dilalui karena tersisa hanya setapak. Warga terpaksa tetap melintasi jalan meski berbahaya.
Bahkan, pipa air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) terputus. Selain jalan, sejumlah bangunan rumah, dapur dan tempat ibadah mengalami kerusakan yang cukup parah.