33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:29 PM WIB

Lagi Belasan Pekerja Migran Jalani Rapid Test, Ini Pesan Bupati Agus

SINGARAJA – Belasan pekerja migran yang telah mengakhiri masa karantinanya, kembali menjalani rapid test. Pengujian itu dilakukan di Hotel Aneka Lovina.

Mereka yang menjalani rapid test kemarin, merupakan para pekerja migran yang masuk gelombang pertama repatriasi (pemulangan) pekerja migran ke Bali.

Proses rapid test itu melibatkan tim medis gabungan dari puskesmas maupun RS Pratama Giri Emas. Tim medis dari RS Pratama Giri Emas sengaja dilibatkan.

Bila nantinya ada yang dinyatakan positif dari rapid test, akan langsung dikarantina di RS Pratama Giri Emas. Selanjutnya mereka juga akan menjalani pengambilan sampel swab di sana.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana kemarin (26/4) memantau proses rapid test itu. Para pekerja migran diambil sampel darahnya dan diuji di alat yang disiapkan pemerintah.

Antibodi mereka dicek lewat alat tersebut. Apabila hasil tesnya positif, mereka akan diserahkan pada Satgas Desa untuk proses pemulangan.

“Kalau di bandara sudah negatif, sekarang dites negatif lagi, saya rasa sudah boleh pulang. Kepada masyarakat, kami harap adik-adik pekerja migran ini diterima. Jangan dicurigai,” kata Bupati Agus.

Sementara bila hasilnya positif, Agus menyatakan para pekerja migran akan langsung dikarantina di RS Pratama Giri Emas.

Mereka akan menjalani pengambilan sampel, yang selanjutnya diperiksa di RS Sanglah Denpasar. Bila dalam dua kali pengambilan sampel swab mereka dinyatakan negatif, maka mereka akan langsung dipulangkan.

Ia pun berharap agar para pekerja migran bisa menaati protokol pemerintah, selama melakukan masa karantina.

“Kasihan petugas medis, masyarakat kasihan. Mungkin adik-adik pekerja migran tidak merasakan, karena mentalnya sudah terlatih.

Tapi yang di desa, yang mentalnya belum terlatih, mereka panik. Kalau terjadi kepanikan, ini akan membuat problem baru lagi,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, dalam kurun waktu tiga hari terakhir, pemerintah telah melakukan rapid test terhadap 907 orang pekerja migran.

Dari ratusan pekerja migran itu, sebanyak 24 orang di antaranya dinyatakan positif setelah menjalani rapid test.

Kini puluhan orang itu tengah menjalani karantina di RS Pratama Giri Emas, guna pengambilan sampel swab. Sekaligus untuk memastikan apakah mereka benar-benar terjangkit virus SARS-CoV-2 atau tidak.

SINGARAJA – Belasan pekerja migran yang telah mengakhiri masa karantinanya, kembali menjalani rapid test. Pengujian itu dilakukan di Hotel Aneka Lovina.

Mereka yang menjalani rapid test kemarin, merupakan para pekerja migran yang masuk gelombang pertama repatriasi (pemulangan) pekerja migran ke Bali.

Proses rapid test itu melibatkan tim medis gabungan dari puskesmas maupun RS Pratama Giri Emas. Tim medis dari RS Pratama Giri Emas sengaja dilibatkan.

Bila nantinya ada yang dinyatakan positif dari rapid test, akan langsung dikarantina di RS Pratama Giri Emas. Selanjutnya mereka juga akan menjalani pengambilan sampel swab di sana.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana kemarin (26/4) memantau proses rapid test itu. Para pekerja migran diambil sampel darahnya dan diuji di alat yang disiapkan pemerintah.

Antibodi mereka dicek lewat alat tersebut. Apabila hasil tesnya positif, mereka akan diserahkan pada Satgas Desa untuk proses pemulangan.

“Kalau di bandara sudah negatif, sekarang dites negatif lagi, saya rasa sudah boleh pulang. Kepada masyarakat, kami harap adik-adik pekerja migran ini diterima. Jangan dicurigai,” kata Bupati Agus.

Sementara bila hasilnya positif, Agus menyatakan para pekerja migran akan langsung dikarantina di RS Pratama Giri Emas.

Mereka akan menjalani pengambilan sampel, yang selanjutnya diperiksa di RS Sanglah Denpasar. Bila dalam dua kali pengambilan sampel swab mereka dinyatakan negatif, maka mereka akan langsung dipulangkan.

Ia pun berharap agar para pekerja migran bisa menaati protokol pemerintah, selama melakukan masa karantina.

“Kasihan petugas medis, masyarakat kasihan. Mungkin adik-adik pekerja migran tidak merasakan, karena mentalnya sudah terlatih.

Tapi yang di desa, yang mentalnya belum terlatih, mereka panik. Kalau terjadi kepanikan, ini akan membuat problem baru lagi,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, dalam kurun waktu tiga hari terakhir, pemerintah telah melakukan rapid test terhadap 907 orang pekerja migran.

Dari ratusan pekerja migran itu, sebanyak 24 orang di antaranya dinyatakan positif setelah menjalani rapid test.

Kini puluhan orang itu tengah menjalani karantina di RS Pratama Giri Emas, guna pengambilan sampel swab. Sekaligus untuk memastikan apakah mereka benar-benar terjangkit virus SARS-CoV-2 atau tidak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/