27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:39 AM WIB

Minta Segera Dirawat di RS, Bupati Suwirta Siap Bantu Biaya Hidup

SEMARAPURA – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta akhirnya memanggil Perbekel Tegak, dan Camat Klungkung setelah membaca pemberitaan media mengenai kondisi Putu Cantika Dewi, 7,

dan Kadek Yuli Puspitayani, 5, warga Dusun Tulang Nyuh, Desa Tegak, Klungkung yang didiagnosa menderita gangguan fungsi hati, di Rumah Jabatan (RJ) Bupati Klungkung kemarin.

Dalam pertemuan itu, Suwirta mengungkapkan akan memberikan uang operasionalnya sebesar Rp 1 juta per bulan kepada keluarga tersebut untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang ditemui seusai menggelar pertemuan dengan Perbekel Tegak, dan Camat Klungkung mengungkapkan, pasangan suami istri,

Komang Rupawan, dan Putu Nonik Artiani warga Dusun Tulang Nyuh, Desa Tegak, Klungkung yang memiliki dua anak

dengan gangguan fungsi hati, Putu Cantika Dewi, 7 dan Kadek Yuli Puspitayani, 5, tidak termasuk keluarga kurang mampu.

Oleh keluarganya, Dewi dan Puspita telah menjalani perawatan dengan memanfaatkan Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Jadi sebelumnya telah dirawat di puskesmas, RSUD Klungkung, rumah sakit swasta, dan RS Sanglah,” bebernya.

Hanya saja karena seriang berpindah rumah sakit, rekam medis kedua anak itu tidak sinkron. Atas kondisi itu,

Bupati asal Nusa Ceningan tersebut akan meminta kepada pihak keluarga agar Dewi dan Puspita bisa dirawat di RSUD Klungkung ketika harus menjalankan perawatan.

Jika pihak keluarga berkenan Dewi dan Puspita dirawat di RSUD Klungkung, pihaknya mengungkapkan akan memberikan

bantuan sebesar Rp 1 juta per bulan untuk biaya hidup sehari-hari keluarga tersebut selama masa perawatan di RSUD Klungkung.

“RSUD Klungkung peralatannya sudah lengkap kok untuk menangani penyakit tersebut. Jika mau dirawat di RSUD Klungkung, saya akan bantu biaya hidup sehari-hari dari uang operasional saya,” terangnya.

Terkait dengan harus adanya donor pengganti saat kedua anak tersebut membutuhkan transfusi darah saat menjalani perawatan di RSUD Klungkung, menurutnya, donor pengganti bukan lah sebuah keharusan.

“Sepertinya tidak ada aturannya terkait donor pengganti itu. Kalau ada, saya akan cabut. Tapi memang ketersediaan darah saat ini kan terbatas,” katanya.

Untuk itu pihaknya berharap masyarakat juga berperan dalam menjaga ketersediaan darah di Klungkung dengan rutin melakukan donor darah.

SEMARAPURA – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta akhirnya memanggil Perbekel Tegak, dan Camat Klungkung setelah membaca pemberitaan media mengenai kondisi Putu Cantika Dewi, 7,

dan Kadek Yuli Puspitayani, 5, warga Dusun Tulang Nyuh, Desa Tegak, Klungkung yang didiagnosa menderita gangguan fungsi hati, di Rumah Jabatan (RJ) Bupati Klungkung kemarin.

Dalam pertemuan itu, Suwirta mengungkapkan akan memberikan uang operasionalnya sebesar Rp 1 juta per bulan kepada keluarga tersebut untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang ditemui seusai menggelar pertemuan dengan Perbekel Tegak, dan Camat Klungkung mengungkapkan, pasangan suami istri,

Komang Rupawan, dan Putu Nonik Artiani warga Dusun Tulang Nyuh, Desa Tegak, Klungkung yang memiliki dua anak

dengan gangguan fungsi hati, Putu Cantika Dewi, 7 dan Kadek Yuli Puspitayani, 5, tidak termasuk keluarga kurang mampu.

Oleh keluarganya, Dewi dan Puspita telah menjalani perawatan dengan memanfaatkan Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Jadi sebelumnya telah dirawat di puskesmas, RSUD Klungkung, rumah sakit swasta, dan RS Sanglah,” bebernya.

Hanya saja karena seriang berpindah rumah sakit, rekam medis kedua anak itu tidak sinkron. Atas kondisi itu,

Bupati asal Nusa Ceningan tersebut akan meminta kepada pihak keluarga agar Dewi dan Puspita bisa dirawat di RSUD Klungkung ketika harus menjalankan perawatan.

Jika pihak keluarga berkenan Dewi dan Puspita dirawat di RSUD Klungkung, pihaknya mengungkapkan akan memberikan

bantuan sebesar Rp 1 juta per bulan untuk biaya hidup sehari-hari keluarga tersebut selama masa perawatan di RSUD Klungkung.

“RSUD Klungkung peralatannya sudah lengkap kok untuk menangani penyakit tersebut. Jika mau dirawat di RSUD Klungkung, saya akan bantu biaya hidup sehari-hari dari uang operasional saya,” terangnya.

Terkait dengan harus adanya donor pengganti saat kedua anak tersebut membutuhkan transfusi darah saat menjalani perawatan di RSUD Klungkung, menurutnya, donor pengganti bukan lah sebuah keharusan.

“Sepertinya tidak ada aturannya terkait donor pengganti itu. Kalau ada, saya akan cabut. Tapi memang ketersediaan darah saat ini kan terbatas,” katanya.

Untuk itu pihaknya berharap masyarakat juga berperan dalam menjaga ketersediaan darah di Klungkung dengan rutin melakukan donor darah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/