GIANYAR – Kasus koperasi oleng kian panjang di Bali. Khususnya di Kabupaten Gianyar. Selain Koperasi Dana Asih di Desa Singapadu Tengah, juga ada kasus serupa.
Yakni Koperasi Serba Usaha (KSU) Triwangsa Sebali, di Desa Keliki, Kecamatan Tegalalang. Uang nasabah senilai Rp 2,1 milliar raib.
Ironisnya, Ketua Koperasi Triwangsa Sebali I Wayan Nampan dilaporkan kabur dan memilih sembunyi di Tabanan. Kesal dengan ulah Nampan, nasabah menyegel rumah terlapor.
Kasus ini sendiri sudah dilaporkan ke Polres Gianyar. Nasabah berharap kasus ini dituntaskan secara hukum.
Menurut Bendesa Pakraman Sebali, Made Mupu, ketua koperasi I Wayan Nampan dikenal pintar. Karena sejak awal warga sangat percaya dengan sosok Nampan.
“Karena dia orangnya pintar. Dia juga sarjana hukum, banyak yang percaya,” jelas Mupu. Namun, usut punya usut, setelah koperasi bangkrut, Nampan kabur.
Kata Mupu, Nampan bersembunyi di Banjar Puluk, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.
Nampan bersembunyi bersama seluruh anggota keluarganya. “Di sana dia langsung punya KTP Tabanan. Dia beli tanah di sana,” jelasnya.
Atas permasalahan tersebut, warga yang juga nasabah pun telah menyerahkan masalah itu ke kepolisian.
“Sekarang sudah ke ranah hukum. Sudah lapor polisi. Nasabah sudah sering menghadap ke Polres Gianyar,” imbuhnya.
Sedangkan, kantor koperasi tersebut kini sudah tutup. Bahkan warung serba ada (waserba) juga tutup.
Meski begitu, kata Mupu, karyawan koperasi masih bertugas. “Karyawannya masih menagih kredit. Mungkin itu untuk bayar utang,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dari ribuan koperasi yang ada, sebanyak 237 koperasi dinyatakan tutup oleh Dinas Koperasi Kabupaten Gianyar.
Kasus terjadi lantaran masalah keuangan yang tidak beres. Karena bukan di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka Dinas Koperasi menyarankan penyelesaian melalui kesepakatan antara anggota.