34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:14 PM WIB

Kurangi Resiko Sampah, Komunitas Malu Dong Pasang Asbak Raksasa

GIANYAR – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Komunitas Malu Dong Bersama ratusan pemuda yang tergabung

di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gianyar, melakukan aksi Clean Up di kawasan Car Free Day, Taman Kota Ciung Wanara, Gianyar, Minggu (27/10). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan peduli lingkungan di Bali bertajuk #KurangiResiko.

Sebelumnya, gerakan sosial #KurangiResiko, yang digagas Komunitas Malu Dong, sudah dilakukan di sejumlah daerah seperti di kawasan Sanur, Karangasem dan Tabanan. 

Berbagai aksi dilakukan mereka, mulai dari membersihkan puntung rokok hingga memasang asbak raksasa (smoking area) di areal Kantor Bupati Gianyar.

Tak hanya itu, dalam kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi melalui kegiatan talk show mengampanyekan gerakan #KurangiResiko secara konsisten kepada masyarakat.

Pembicara talk show melibatkan Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata AA Istri Dwi Hari Hidayati, Founder Griya Lulu (Bank Sampah) Nara Brasika, dan Founder Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta.

Pendiri Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta mengatakan, hal ini sebagai bentuk konsistensinya dalam membangun kesadaran menjaga lingkungan dalam aspek kehidupan sehari-hari.

Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi risiko dalam aspek kehidupan sehari-hari, seperti tidak menggunakan plastik sekali pakai dan membuang sampah pada tempatnya.

”Terutama imbauan untuk tidak membuang sampah puntung rokok secara sembarangan dan lebih baik menggunakan produk tembakau alternatif sebagai opsi yang lebih baik karena tidak menimbulkan sampah,” kata Komang Bemo Sudiarta.

Lanjut dia, pemerintah punya peranan penting dalam membangun kesadaran kolektif menjaga Bali Bersih dan mengurangi dampak risiko sampah melalui regulasi yang tegas.

Selain mengotori lingkungan, sampah plastik utamanya puntung rokok membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Gerakan ini berupaya untuk mengurangi risiko tersebut melalui peningkatan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.

Selain itu, gerakan ini juga mengajak para perokok bertanggung jawab dengan membuang puntung di asbak yang sudah disediakan.

”Ini semua harus dimulai dari hal kecil, dan utamanya soal mental. Semua harus dimulai sejak dini, bersama-sama dan terpenting adalah konsisten,” ujarnya.

Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan apresiasinya atas gerakan sosial #KurangiResiko yang digaungkan di Gianyar.

Terlebih dalam kegiatan ini langsung menyasar dan melibatkan generasi muda penerus bangsa untuk hidup bersih dan sehat.

Menurut dia, dukungan dari semua elemen masyarakat guna mewujudkan Bali bebas sampah puntung rokok sangat penting.

Kedepan, pihaknya berencana akan mengadopsi program asbak raksasa ini dan menempatkannya di sejumlah titik publik.

”Kita semua masyarakat, pemerintah dan swasta harus bersatu padu untuk membuat Bali lebih bagus, lebih aman, lebih nyaman,” tandasnya. 

GIANYAR – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Komunitas Malu Dong Bersama ratusan pemuda yang tergabung

di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gianyar, melakukan aksi Clean Up di kawasan Car Free Day, Taman Kota Ciung Wanara, Gianyar, Minggu (27/10). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan peduli lingkungan di Bali bertajuk #KurangiResiko.

Sebelumnya, gerakan sosial #KurangiResiko, yang digagas Komunitas Malu Dong, sudah dilakukan di sejumlah daerah seperti di kawasan Sanur, Karangasem dan Tabanan. 

Berbagai aksi dilakukan mereka, mulai dari membersihkan puntung rokok hingga memasang asbak raksasa (smoking area) di areal Kantor Bupati Gianyar.

Tak hanya itu, dalam kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi melalui kegiatan talk show mengampanyekan gerakan #KurangiResiko secara konsisten kepada masyarakat.

Pembicara talk show melibatkan Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata AA Istri Dwi Hari Hidayati, Founder Griya Lulu (Bank Sampah) Nara Brasika, dan Founder Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta.

Pendiri Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta mengatakan, hal ini sebagai bentuk konsistensinya dalam membangun kesadaran menjaga lingkungan dalam aspek kehidupan sehari-hari.

Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi risiko dalam aspek kehidupan sehari-hari, seperti tidak menggunakan plastik sekali pakai dan membuang sampah pada tempatnya.

”Terutama imbauan untuk tidak membuang sampah puntung rokok secara sembarangan dan lebih baik menggunakan produk tembakau alternatif sebagai opsi yang lebih baik karena tidak menimbulkan sampah,” kata Komang Bemo Sudiarta.

Lanjut dia, pemerintah punya peranan penting dalam membangun kesadaran kolektif menjaga Bali Bersih dan mengurangi dampak risiko sampah melalui regulasi yang tegas.

Selain mengotori lingkungan, sampah plastik utamanya puntung rokok membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Gerakan ini berupaya untuk mengurangi risiko tersebut melalui peningkatan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.

Selain itu, gerakan ini juga mengajak para perokok bertanggung jawab dengan membuang puntung di asbak yang sudah disediakan.

”Ini semua harus dimulai dari hal kecil, dan utamanya soal mental. Semua harus dimulai sejak dini, bersama-sama dan terpenting adalah konsisten,” ujarnya.

Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan apresiasinya atas gerakan sosial #KurangiResiko yang digaungkan di Gianyar.

Terlebih dalam kegiatan ini langsung menyasar dan melibatkan generasi muda penerus bangsa untuk hidup bersih dan sehat.

Menurut dia, dukungan dari semua elemen masyarakat guna mewujudkan Bali bebas sampah puntung rokok sangat penting.

Kedepan, pihaknya berencana akan mengadopsi program asbak raksasa ini dan menempatkannya di sejumlah titik publik.

”Kita semua masyarakat, pemerintah dan swasta harus bersatu padu untuk membuat Bali lebih bagus, lebih aman, lebih nyaman,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/