GIANYAR – Ketika masyarakat sibuk memerangi Covid-19, di luar negeri, sebanyak 23 negara membuka lowongan kerja. Bidang kerja yang dibuka dari sektor pariwisata dan bidang kerja dengan keahlian khusus.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Gianyar, Anak Agung Dalem Jagaditha. Dia menyatakan, 23 negara membuka lowongan bagi tenaga kerja asing. Termasuk bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Animonya sangat tinggi, setiap informasi berkait PMI oleh PMI ditanyakan ke Disnaker,” jelas Dalem Jagadhita, Selasa (27/10).
Walau demikian, kewenangan pemberangkatan PMI adalah kewenangan BP3TKI Pusat. Sedangkan Disnaker hanya memeriksa dokumen persiapan pemberangkatan. Persiapan yang dimaksud di antaranya dokumen paspor dan kelengkapan lainnya seperti kesehatan dan lainnya.
“Disnaker selalu siap memfasilitasi, termasuk memberikan informasi apapun yang berkait PMI melalui web Disnaker,” bebernya.
Kata dia, pekerjaan yang diterima di luar negeri hanya bidang tertentu. “Hanya pekerjaan tertentu dan keahlian khusus. Dan sifat kontraknya juga limited (terbatas, Red),” ujarnya.
Dengan situasi saat ini, diakui, syarat kerja menjadi lebih ketat. “Persyaratan untuk bekerja keluar, sekarang lebih ketat. Namun pastinya PMI sudah mengetahui, dokumen apa yang dibutuhkan untuk bekerja lagi,” terangnya.
Ada beberapa negara yang membuka lowongan. Di antaranya Turki, Maldevis, Polandia, Rusia, Jepang. “Tenaga kerja asal Bali disukai di Turki, selain pekerja keras dan terkenal jujur,” jelasnya.
Sedangkan jumlah PMI fluktuatif, ada yang sudah kembali dan kembali berangkat yang jumlahnya mencapai 1.200-an PMI.
Kemudian, PMI asal Gianyar yang bekerja di Negara Italia, sebagai pekerjaan Anak Buah Kapal (ABK) termasuk tenaga pengaman pantai.
“Peminat PMI di luar negeri cukup banyak, hanya saja membutuhkan keterampilan dan bersedia meninggalkan kampung halaman dalam waktu yang lama,” ungkapnya.
PMI asal Gianyar ini didominasi warga Kecamatan Gianyar dan kecamatan Blahbatuh.