RadarBali.com – Gunung Agung menunjukkan keperkasaannya kepada manusia setelah bertapa selama puluhan tahun.
Ya, selepas erupsi freatik Sabtu (25/11) lalu dan magmatik Minggu (26/11) pagi, Gunung Agung menunjukkan kedigdayaannya Minggu (26/11) malam pukul 20.51 Wita.
Bukan hanya suara gemuruh yang terdengar sejak Sabtu malam, kali ini terjadi dua kali dentuman besar. Saking kerasnya suara dentuman, bahkan hingga terdengar hingga radius 12 Km dari Gunung Agung.
Sukarelawan PMI Karangasem Wayan Bebas mengatakan, berdasar pemaparan dr Juniadi Dwipayana, dokter umum di Puskesmas 2 Kubu, terdengar suara gemuruh sejak pukul 20.00 Wita.
Suara gemuruh kemudian diikuti suara dentuman yang terdengar hingga Dusun Siladumi, Desa Peringsari, Selat. “Suara dentuman seperti dinamit. Sepertinya, membawa material bebatuan,” ujarnya, Minggu malam.
Terdengarnya suara dentuman juga dibenarkan Kabid Mitigasi Bencana Gunungapi PVMBG Gede Suantika.
Menurutnya, dentuman ini ada sejak Gunung Agung mengeluarkan kepulan asap setinggi 2.000 meter sampai 3.400 meter dari puncak kawah pada pukul 20.51 Wita.
Suantika mengaku suara dentuman itu terdengar sampai 12 kilometer dari puncak kawah. Dentuman itu terekam di alat seismograf.
” Kalau yang dengar lebih dekat dengarnya pasti keras. Itu kedengaran sampai 12 kilometer dari puncak kawah,” ucapnya. Dia memprediksi akan terjadi letusan lagi bahkan lebih besar.