28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:00 AM WIB

Gunung Agung Erupsi, Kendaraan Membludak Tinggalkan Bali

RadarBali.com – Tutupnya Bandara Ngurah Rai akibat letusan Gunung Agung benar-benar berdampak bagi penyeberangan di Selat Bali.

Penumpang pesawat terbang yang memilih jalur darat Senin (27/11) malam semakin membludak, memenuhi pelabuhan. 

Pantauan di pelabuhan Gilimanuk, kendaraan terutama bus,  travel dan mobil pribadi, lambat laun memadati areal parkir pelabuhan.

Penumpukan terjadi di dalam pelabuhan dan di depan loket tiket.  Mereka yang menggunakan bus,  travel dan mobil pribadi ini sebagian besar adalah penumpang pesawat yang terpaksa menggunakan jalur darat.

“Penumpang yang saya bawa ini tujuannya bandara Juanda Surabaya. Mereka menyewa mobil saya karena Bandara Ngurah Rai tutup, ” ujar seorang sopir mobil pribadi.

Anita,  asal Yogyakarta,  mengaku terpaksa melalui jalur darat.  “Tumben saya melalui jalur darat. Ternyata lama dan jauh. Biasanya saya selalu naik pesawat,” ujar Anita. 

Meski pengguna jasa membludak,  namun penyeberangan relatif berjalan lancar. “Memang ada peningkatan, tapi penyeberangan masih normal,” ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono. 

Menurutnya,  peningkatan pengguna jasa penyeberangan itu terjadi karena keberangkatan penumpang pesawat yang menggunakan  jalur darat dari Denpasar bersamaan.

“Kapal yang kita operasikan masih tetap 32 unit, waktu bongkar muat juga masih normal karena lonjakanya tidak banyak, “ujarnya.

RadarBali.com – Tutupnya Bandara Ngurah Rai akibat letusan Gunung Agung benar-benar berdampak bagi penyeberangan di Selat Bali.

Penumpang pesawat terbang yang memilih jalur darat Senin (27/11) malam semakin membludak, memenuhi pelabuhan. 

Pantauan di pelabuhan Gilimanuk, kendaraan terutama bus,  travel dan mobil pribadi, lambat laun memadati areal parkir pelabuhan.

Penumpukan terjadi di dalam pelabuhan dan di depan loket tiket.  Mereka yang menggunakan bus,  travel dan mobil pribadi ini sebagian besar adalah penumpang pesawat yang terpaksa menggunakan jalur darat.

“Penumpang yang saya bawa ini tujuannya bandara Juanda Surabaya. Mereka menyewa mobil saya karena Bandara Ngurah Rai tutup, ” ujar seorang sopir mobil pribadi.

Anita,  asal Yogyakarta,  mengaku terpaksa melalui jalur darat.  “Tumben saya melalui jalur darat. Ternyata lama dan jauh. Biasanya saya selalu naik pesawat,” ujar Anita. 

Meski pengguna jasa membludak,  namun penyeberangan relatif berjalan lancar. “Memang ada peningkatan, tapi penyeberangan masih normal,” ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono. 

Menurutnya,  peningkatan pengguna jasa penyeberangan itu terjadi karena keberangkatan penumpang pesawat yang menggunakan  jalur darat dari Denpasar bersamaan.

“Kapal yang kita operasikan masih tetap 32 unit, waktu bongkar muat juga masih normal karena lonjakanya tidak banyak, “ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/