SEMARAPURA – Akibat hujan deras yang cukup intens turun di wilayah Kabupaten Klungkung, membuat senderan lahan milik warga akhirnya longsor dan menimpa tembok ruang kelas milik SD Negeri 2 Batununggul, Nusa Penida, Senin (25/12).
Akibatnya, tembok ruang kelas III milik SD tersebut jebol dan para siswanya dipastikan tidak bisa belajar di ruang kelas tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, Dewa Gde Darmawan saat dikonfirmasi, Selasa (26/12) membenarkan kejadian tersebut.
Dijelaskannya hujan deras yang turun cukup intens di wilayah tersebut membuat tekanan air yang cukup besar.
Sehingga tembok senderan lahan milik warga yang baru dibuat akhirnya jebol dan menimpa ruang kelas III milik SD Negeri 2 Batununggul, Nusa Penida.
“Kejadiannya hari Senin (25/12) sekitar pukul 10.00. Longsoran senderan itu menimpa tembok ruang kelas III sehingga akhirnya jebol,” jelasnya.
Atas kondisi itu, pihaknya pun mengumpulkan kepala dan guru sekolah itu untuk mencari solusi terkait kegiatan belajar-mengajar mengingat para siswa sudah masuk sekolah mulai tanggal 2 Januari 2018 mendatang.
Dari hasil koordinasi yang dilakukan, pihak sekolah berencana memindahkan siswa kelas III ke kelas IV yang jumlah siswanya lebih sedikit.
“Sedangkan siswa kelas IV akan melakukan proses pembelajaran di ruang perpustakaan untuk sementara waktu ini,” katanya.
Untuk perbaikan ruang kelas yang rusak, pihaknya mengungkapkan bahwa warga yang memiliki senderan longsor itu telah mengungkapkan kesiapannya untuk memperbaiki.
Bahkan, warga tersebut juga berencana membuat senderan yang lebih kuat sehingga kejadian seperti itu tidak terjadi kembali.
Namun, pihaknya mengaku tidak langsung mengiyakan niat baik warga tersebut mengingat ada peraturan yang harus diperhatikan.
“Kami sudah bicarakan hal ini ke tim teknis. Jangan sampai ada yang berniat baik memperbaiki namun malah menyalahi aturan.
Nanti kami akan meninjau aturan kalau kejadian seperti itu siapa yang berkewajiban untuk memperbaiki. Kalau kami lihat, tentunya ini terjadi bukan karena faktor kesengajaan,” tandasnya.
Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada mengungkapkan bahwa kondisi geografis Kabupaten Klungkung yang berbukit
membuat wilayah kabupaten yang memiliki julukan Gumi Serombotan ini berpotensi cukup besar mengalami longsor saat musim hujan.
Sehingga pihaknya mengimbau agar warga lebih berhati-hati lagi dalam beraktivitas.