SINGARAJA – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil melakukan kunjungan ke Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, kemarin (26/12).
Menteri berdarah Nangroe Aceh Darussalam disebut menginstruksikan pada jajaran Kanwil Pertanahan Bali dan Kantor Pertanahan Buleleng untuk segera menyelesaikan permasalahan agraria yang ada di Desa Sumberklampok.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, menteri ATR mendatangi Desa Sumberklampok sekitar pukul 15.00.
Menteri ATR didampingi Kakanwil BPN Bali Rudi Rubijaya dan Kepala Kantor Pertanahan Buleleng Komang Wedana.
Rombongan diterima Perbekel Sumberklampok Wayan Sawitra Yasa, beserta Tim 9 Penyelesaian Tanah Desa Sumberklampok, dan beberapa perwakilan masyarakat.
Pertemuan dilangsungkan di Balai Banjar Dinas Sumberbatok. Saat dihubungi Jawa Pos Radar Bali, Perbekel Sawitra Yasa mengakui bahwa Menteri ATR melakukan kunjungan ke Desa Sumberklampok.
Kunjungan itu berlangsung sekitar satu jam. Dalam kunjungan menteri sempat melihat peta wilayah Desa Sumberklampok. Sofyan Djalil juga disebut menanyakan perencanaan lokasi bandara.
“Banyak yang ditanyakan. Dimana posisi masyarakat, dimana lahannya, apa saja yang ada di atas lahan tersebut.
Saya bilang kalau lahan di desa kami ini sebenarnya subur. Ada kelapa, jagung, manga, sengon juga ada,” kata Sawitra.
Sawitra juga mengatakan, menteri sempat menanyakan respon masyarakat terhadap rencana pembangunan bandara.
Namun perwakilan warga meminta agar pemerintah tidak membicarakan masalah pembangunan bandara lebih dulu. Melainkan menyelesaikan masalah agraria yang ada di sana.
“Kami tidak mau nanti ada salah persepsi, dikira masyarakat kami tidak mendukung rencana pemerintah. Kami sampaikan kalau masyarakat bukan dalam posisi menolak.
Tapi masyarakat kami minta biar masalah agrarianya selesai dulu, sertifikatnya dipegang dulu, baru setelah itu bicara bandara.
Setelah pak menteri mendengar langsung dari warga, langsung beliau minta agar masalah agraria ini segera diselesaikan,” imbuhnya.