25.1 C
Jakarta
21 September 2024, 8:53 AM WIB

Pulang ke Tanah Wayah, Kerabat Dewa Penolong dan Suami Sumiarti Shock

SINGARAJA – Kematian Dewa Ketut Wisnu Saputra saat menolong pasangan ibu dan anak Luh Putu Sumiarti, 39, dan putranya Kadek Yudistira, 11, menyisakan duka mendalam.

Pihak keluarga pun mengaku belum bisa menerima kepergian korban ke tanah wayah. Putra korban, Dewa Siva yang baru berusia lima tahun, juga masih trauma.

Ia terus menangis, sejak melihat ayahnya terkubur reruntuhan senderan. Duka mendalam juga terlihat di rumah duka keluarga korban Luh Putu Sumiarti dan Kadek Yudistira, di Banjar Dinas Kauh Teben, Desa Jagaraga.

Suami mendiang, Ketut Suweden, terlihat shock. Ia hanya terdiam menyaksikan jenazah dua orang yang ia cintai saat dibawa pulang ke rumah duka. Ia hanya berdiam diri di dalam rumah.

Jenazah keduanya dikebumikan di Setra Desa Pakraman Jagaraga, sore kemarin. Jenazah dikubur biasa, karena desa pakraman sedang maberata, mengingat tengah dilakukan perbaikan pura.

Musibah tragis itu mengundang simpati Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra.

Keduanya berkunjung ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa. Pemerintah juga memberikan santunan Rp 10 juta pada masing-masing korban.

SINGARAJA – Kematian Dewa Ketut Wisnu Saputra saat menolong pasangan ibu dan anak Luh Putu Sumiarti, 39, dan putranya Kadek Yudistira, 11, menyisakan duka mendalam.

Pihak keluarga pun mengaku belum bisa menerima kepergian korban ke tanah wayah. Putra korban, Dewa Siva yang baru berusia lima tahun, juga masih trauma.

Ia terus menangis, sejak melihat ayahnya terkubur reruntuhan senderan. Duka mendalam juga terlihat di rumah duka keluarga korban Luh Putu Sumiarti dan Kadek Yudistira, di Banjar Dinas Kauh Teben, Desa Jagaraga.

Suami mendiang, Ketut Suweden, terlihat shock. Ia hanya terdiam menyaksikan jenazah dua orang yang ia cintai saat dibawa pulang ke rumah duka. Ia hanya berdiam diri di dalam rumah.

Jenazah keduanya dikebumikan di Setra Desa Pakraman Jagaraga, sore kemarin. Jenazah dikubur biasa, karena desa pakraman sedang maberata, mengingat tengah dilakukan perbaikan pura.

Musibah tragis itu mengundang simpati Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra.

Keduanya berkunjung ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa. Pemerintah juga memberikan santunan Rp 10 juta pada masing-masing korban.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/