GIANYAR – Hujan lebat yang mengguyur Gianyar – Bangli, Minggu (26/1) dan Senin (27/1) kemarin kembali menyebabkan bencana.
Mulai pohon tumbang hingga masuknya satwa tak di undang ke dalam rumah. Kejadian itu telah ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala BPBD Gianyar AA Oka Digjaya menyatakan, pascahujan disertai angin kencang terjadi di wilayah Gianyar terdapat empat bencana yang ditangani.
Di antaranya pohon tumbang terjadi di dua lokasi. Pertama di Banjar Pengaji, Kecamatan Tegallalang dan di Desa Bukian, Kecamatan Payangan.
“Selanjutnya sebuah bangunan pelinggih roboh di Tegallalang, dan ular masuk rumah warga di Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati,” ujar AA Oka Digjaya.
Terkait bencana, langsung ditangani oleh angota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar. Pohon tumbang yang terjadi di Banjar Pengaji, Tegallalang berjenis pohon blalu.
Lokasinya jalur Desa Keliki dengan Banjar Pengaji yang menimpa badan jalan. Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, namun sempat membuat kemacetan panjang di jalan tersebut.
Selanjutnya dijelaskan pohon tumbang terjadi juga di Banjar Bukian, Desa Bukian, Kecamatan Payangan dengan jenis pohon pule.
“Sedangkan untuk pelinggih roboh itu di Banjar Pengaji milik Wayan Suja yang terdiri atas Apit Lawang, Pelinggih Taksu, dan Bale Biyasan dengan kerugian mencapai Rp 80 juta,” jelasnya.
Kemudian, pada malam hari, anggotanya menangani ular masuk rumah warga di Banjar Samu, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati.
“Jenis ularnya adalah piton dengan diameternya kurang lebih 15 centi meter dan panjangnya sekitar 5 meter.
Kami kerahkan anggota Team Reaksi Cepat (TRC) beserta perlengkapan guna mengevakuasi ular piton tersebut,” pungkasnya.
Bencana pohon tumbang juga terjadi di Jalan Raya Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli pada Senin siang.
“Nihil korban. Namun jalur itu sempat macet,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, Agus Sutapa seizin Kalak BPBD Bangli. Pohon tumbang yang menghadang jalan langsung dipangkas oleh petugas.