34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:43 PM WIB

Jadi Otak Copet, Sambil Menangis, Si Janda Tutik Bilang….

GIANYAR – Kasus copet di Pura Batuan pada Minggu (25/2) terus dikembangkan polisi. Terbaru, jika sebelumnya polisi mengamankan lima copet, kali ini bertambah satu.

Jadi, total copet lintas objek wisata yang diamankan mencapai 6 orang. Dua diantaranya kabur dan masih dalam pengejaran polisi.

Enam copet yang diamankan bertindak sebagai sopir, di antaranya, Suherman, Haris Susanto, Heryhuma Eny.

Tiga pelaku eksekutor yang beraksi di objek wisata di antaranya, Tutik Maryati selaku otak pelaku, Maya Syahrial, dan Jury Harni.

Kepada wartawan, pentolan copet, yakni Tutik Maryati, mengaku diajak beraksi mencopet oleh temannya Jury Harny asal Surabaya.

“Saya diajak sama dia,” kelit Tutik menuding temannya sesama janda. Jury pun hanya bisa menangis.

Tutik sebagai eksekutor, setelah mengambil barang turis, dia langsung menyerahkan kepada teman lainnya, Maya Syahrial.

“Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya. Tutik mengaku datang dari Jakarta dan beraksi hanya di Bali saja. “Karena di Bali banyak turis,” tukasnya.

Di bagian lain, pihak Pura Batuan yang mengungkap aksi copet ini akan terus membenahi sistem keamanan bagi turis.

Wakil Bendesa Batuan I Ketut Wastika berencana akan menambah pengadaan CCTV dengan rekaman yang lebih tajam.

“Saat ini ada 30 CCTV di pasang di beberapa titik. Untuk pemantauan kami ada 16 layar,” ujarnya.

Mengenai aksi copet yang berlangsung di pura yang dijadikan objek wisata itu, pihak desa menyerahkan kepada kepolisian. “Kami mengungkap copet. Selanjutnya kami serahkan ke hukum untuk penanganan,” tukasnya.

GIANYAR – Kasus copet di Pura Batuan pada Minggu (25/2) terus dikembangkan polisi. Terbaru, jika sebelumnya polisi mengamankan lima copet, kali ini bertambah satu.

Jadi, total copet lintas objek wisata yang diamankan mencapai 6 orang. Dua diantaranya kabur dan masih dalam pengejaran polisi.

Enam copet yang diamankan bertindak sebagai sopir, di antaranya, Suherman, Haris Susanto, Heryhuma Eny.

Tiga pelaku eksekutor yang beraksi di objek wisata di antaranya, Tutik Maryati selaku otak pelaku, Maya Syahrial, dan Jury Harni.

Kepada wartawan, pentolan copet, yakni Tutik Maryati, mengaku diajak beraksi mencopet oleh temannya Jury Harny asal Surabaya.

“Saya diajak sama dia,” kelit Tutik menuding temannya sesama janda. Jury pun hanya bisa menangis.

Tutik sebagai eksekutor, setelah mengambil barang turis, dia langsung menyerahkan kepada teman lainnya, Maya Syahrial.

“Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya. Tutik mengaku datang dari Jakarta dan beraksi hanya di Bali saja. “Karena di Bali banyak turis,” tukasnya.

Di bagian lain, pihak Pura Batuan yang mengungkap aksi copet ini akan terus membenahi sistem keamanan bagi turis.

Wakil Bendesa Batuan I Ketut Wastika berencana akan menambah pengadaan CCTV dengan rekaman yang lebih tajam.

“Saat ini ada 30 CCTV di pasang di beberapa titik. Untuk pemantauan kami ada 16 layar,” ujarnya.

Mengenai aksi copet yang berlangsung di pura yang dijadikan objek wisata itu, pihak desa menyerahkan kepada kepolisian. “Kami mengungkap copet. Selanjutnya kami serahkan ke hukum untuk penanganan,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/