25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:34 AM WIB

Terbentur Anggaran, Pengadaan Ambulans Laut Tahun 2021 Batal

SEMARAPURA – Target Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta untuk bisa mengoperasikan ambulans laut di tahun 2021 gagal terealisasi.

Pandemi Covid-19 membuat Pemkab Klungkung membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk kegiatan-kegiatan penanganan Covid-19.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan dalam pengadaan ambulans laut untuk merujuk warga Nusa Penida ke rumah sakit yang ada di Bali daratan sekitar Rp 3 miliar.

Awalnya pengadaan ambulans laut itu diharapkan dapat didanai dari Dana Insentif Daerah (DID) namun ternyata program inovasi Pemkab Klungkung tahun 2019 tidak lolos.

Sehingga akhirnya pihaknya berharap program ambulans laut itu bisa didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Kesehatan 2021.

“Kemarin kami mengusulkan lewat pusat rupanya pusat juga masih belum bisa,” kata Nyoman Suwirta.

Menurutnya, pengadaan ambulans laut sekitar Rp 3 miliar itu bisa dilakukan menggunakan APBD Klungkung.

Hanya saja karena adanya wabah virus corona akhirnya hal itu sulit untuk dipenuhi. Mengingat dana yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 tidak sedikit.

“Kalau situasi normal, membeli ambulans satu tidak masalah,” ujarnya. Mengingat pentingnya ambulans laut bagi warga Nusa Penida pihaknya mengaku

sedang berupaya menjalin kerja sama dengan salah satu rumah sakit swasta yang telah memiliki ambulans laut sejak beberapa bulan terakhir ini.

Meski begitu besar harapannya Pemkab Klungkung memiliki ambulans lautnya sendiri yang sesuai dengan standar yang telah dirancang.

Untuk diketahui pentingnya keberadaan ambulans laut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi warga Nusa Penida pada khususnya diperkuat dengan hasil studi kelayakan ambulans laut yang telah dirampungkan.

Menurut Center For Publik Helath Innovation, dr Aryani, Kecamatan Nusa Penida adalah wilayah kepulauan yang sampai saat ini

belum terdapat alat transportasi dengan spesifikasi khusus dipergunakan untuk merujuk orang sakit dari Nusa Penida ke Klungkung daratan.

Dari studi kelayakan yang dilakukan, menurutnya, keberadaan ambulans laut memang sangat dibutuhkan.

Apalagi industri pariwisata Nusa Penida juga sangat berkembang sehingga peningkatan terhadap fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan.

“Terdapat boat publik yang disediakan pihak swasta, namun tidak dapat beroperasi 24 jam. Biaya carter boat umum untuk rujukan emergency juga sangat mahal. Jadi keberadaan ambulans laut ini sangat penting sekali,” terangnya.

Berdasar studi yang dilakukan, untuk pengadaan ambulans laut ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 miliar.

Dengan anggaran sejumlah itu, ambulans laut tersebut sudah dilengkapi peralatan medis seperti yang ada pada ambulans pada umumnya

dengan kapasitas dua tempat tidur pasien. “Sementara untuk biaya operasional sekitar Rp 200 juta per tahun,” jelasnya. 

SEMARAPURA – Target Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta untuk bisa mengoperasikan ambulans laut di tahun 2021 gagal terealisasi.

Pandemi Covid-19 membuat Pemkab Klungkung membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk kegiatan-kegiatan penanganan Covid-19.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan dalam pengadaan ambulans laut untuk merujuk warga Nusa Penida ke rumah sakit yang ada di Bali daratan sekitar Rp 3 miliar.

Awalnya pengadaan ambulans laut itu diharapkan dapat didanai dari Dana Insentif Daerah (DID) namun ternyata program inovasi Pemkab Klungkung tahun 2019 tidak lolos.

Sehingga akhirnya pihaknya berharap program ambulans laut itu bisa didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Kesehatan 2021.

“Kemarin kami mengusulkan lewat pusat rupanya pusat juga masih belum bisa,” kata Nyoman Suwirta.

Menurutnya, pengadaan ambulans laut sekitar Rp 3 miliar itu bisa dilakukan menggunakan APBD Klungkung.

Hanya saja karena adanya wabah virus corona akhirnya hal itu sulit untuk dipenuhi. Mengingat dana yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 tidak sedikit.

“Kalau situasi normal, membeli ambulans satu tidak masalah,” ujarnya. Mengingat pentingnya ambulans laut bagi warga Nusa Penida pihaknya mengaku

sedang berupaya menjalin kerja sama dengan salah satu rumah sakit swasta yang telah memiliki ambulans laut sejak beberapa bulan terakhir ini.

Meski begitu besar harapannya Pemkab Klungkung memiliki ambulans lautnya sendiri yang sesuai dengan standar yang telah dirancang.

Untuk diketahui pentingnya keberadaan ambulans laut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi warga Nusa Penida pada khususnya diperkuat dengan hasil studi kelayakan ambulans laut yang telah dirampungkan.

Menurut Center For Publik Helath Innovation, dr Aryani, Kecamatan Nusa Penida adalah wilayah kepulauan yang sampai saat ini

belum terdapat alat transportasi dengan spesifikasi khusus dipergunakan untuk merujuk orang sakit dari Nusa Penida ke Klungkung daratan.

Dari studi kelayakan yang dilakukan, menurutnya, keberadaan ambulans laut memang sangat dibutuhkan.

Apalagi industri pariwisata Nusa Penida juga sangat berkembang sehingga peningkatan terhadap fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan.

“Terdapat boat publik yang disediakan pihak swasta, namun tidak dapat beroperasi 24 jam. Biaya carter boat umum untuk rujukan emergency juga sangat mahal. Jadi keberadaan ambulans laut ini sangat penting sekali,” terangnya.

Berdasar studi yang dilakukan, untuk pengadaan ambulans laut ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 miliar.

Dengan anggaran sejumlah itu, ambulans laut tersebut sudah dilengkapi peralatan medis seperti yang ada pada ambulans pada umumnya

dengan kapasitas dua tempat tidur pasien. “Sementara untuk biaya operasional sekitar Rp 200 juta per tahun,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/