29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:13 AM WIB

Pengiriman Sapi Bali Naik Berlipat, tapi yang Diselundupkan Lebih…

RadarBali.com – Balai Karantina Pertanian (BKP) Wilayah Kerja Gilimanuk, dituntut bekerja lebih teliti agar sapi yang dikirim keluar Bali sesuai dengan ketentuan.

Pasalnya, pengiriman sapi keluar Bali meningkat drastis. Bulan Juli ini meningkat empat kali lipat dari bulan sebelumnya.

Meningkatnya pengiriman Sapi Bali ini karena untuk kebutuhan daging sapi jelang Hari Raya Idul Adha.

Penanggungjawab BKP Wilayah Kerja Gilimanuk Nyoman Budiarta mengakui bahwa ada peningkatan drastis pengiriman sapi Bali pada bulan ini dari tanggal 1 Juli hingga Kemarin (27/7), ada 8555 ekor Sapi Bali yang dikirim ke luar Bali.

Dalam sehari bisa 10 sampai 15 truk dengan masing-masing truk 15 ekor lebih. Padahal pada bulan Juni lalu hanya ada 2.230 ekor.

“Bulan depan dipastikan akan naik lebih banyak lagi karena permintaan untuk hari raya Idul Adha,” jelasnya.

Dengan peningkatan yang sangat drastis ini, kata Budiarta, pemeriksaan dilakukan lebih teliti lagi agar tidak ada sapi yang dikirim keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk memang memenuhi ketentuan, diantaranya bobot dan ukuran tidak terlalu kecil dan jenis kelamin harus jantan.

Menurutnya, rata-rata sapi yang dikirim keluar Bali melalui pelabuhan Gilimanuk dengan bobot 375 kg – 400 kg lebih.

Sapi Bali dikirim ke Jakarta dan sejumlah daerah untuk dipotong. Sebelum dikirim keluar Bali, sapi-sapi tersebut diperiksa di kandang milik BKP Wilayah Kerja Gilimanuk.

Sehingga, dipastikan tidak ada penyelundupan Sapi Bali Pelabuhan Gilimanuk. Tapi, mengenai penyelundupan sapi melalui pelabuhan tradisional di pesisir pantai wilayah Kecamatan Melaya keluar Bali, Budiarta mengaku sering mendengar informasi tersebut.

Bahkan jumlahnya, menurut Budiarta, Sapi Bali yang diselundupkan melalui pelabuhan tradisional bisa lebih banyak dari jalur resmi.

“Memang saya belum melihat secara langsung, tapi informasi yang saya terima memang ada (penyelundupan),” terangnya.

Dengan adanya penyelundupan sapi melalui pelabuhan tradisional tersebut, sudah dipastikan tidak melalui pemeriksaan kesehatan.

Sehingga, dari segi kesehatan tidak bisa dijamin sapi-sapi tersebut steril dari penyakit.

”Soal penyelundupan itu sudah rahasia umum. Tapi itu bukan wilayah kerja saya. BKP Wilayah Kerja Gilimanuk hanya berwenang memeriksa sapi yang keluar melalui Pelabuhan Gilimanuk,” tegasnya.

RadarBali.com – Balai Karantina Pertanian (BKP) Wilayah Kerja Gilimanuk, dituntut bekerja lebih teliti agar sapi yang dikirim keluar Bali sesuai dengan ketentuan.

Pasalnya, pengiriman sapi keluar Bali meningkat drastis. Bulan Juli ini meningkat empat kali lipat dari bulan sebelumnya.

Meningkatnya pengiriman Sapi Bali ini karena untuk kebutuhan daging sapi jelang Hari Raya Idul Adha.

Penanggungjawab BKP Wilayah Kerja Gilimanuk Nyoman Budiarta mengakui bahwa ada peningkatan drastis pengiriman sapi Bali pada bulan ini dari tanggal 1 Juli hingga Kemarin (27/7), ada 8555 ekor Sapi Bali yang dikirim ke luar Bali.

Dalam sehari bisa 10 sampai 15 truk dengan masing-masing truk 15 ekor lebih. Padahal pada bulan Juni lalu hanya ada 2.230 ekor.

“Bulan depan dipastikan akan naik lebih banyak lagi karena permintaan untuk hari raya Idul Adha,” jelasnya.

Dengan peningkatan yang sangat drastis ini, kata Budiarta, pemeriksaan dilakukan lebih teliti lagi agar tidak ada sapi yang dikirim keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk memang memenuhi ketentuan, diantaranya bobot dan ukuran tidak terlalu kecil dan jenis kelamin harus jantan.

Menurutnya, rata-rata sapi yang dikirim keluar Bali melalui pelabuhan Gilimanuk dengan bobot 375 kg – 400 kg lebih.

Sapi Bali dikirim ke Jakarta dan sejumlah daerah untuk dipotong. Sebelum dikirim keluar Bali, sapi-sapi tersebut diperiksa di kandang milik BKP Wilayah Kerja Gilimanuk.

Sehingga, dipastikan tidak ada penyelundupan Sapi Bali Pelabuhan Gilimanuk. Tapi, mengenai penyelundupan sapi melalui pelabuhan tradisional di pesisir pantai wilayah Kecamatan Melaya keluar Bali, Budiarta mengaku sering mendengar informasi tersebut.

Bahkan jumlahnya, menurut Budiarta, Sapi Bali yang diselundupkan melalui pelabuhan tradisional bisa lebih banyak dari jalur resmi.

“Memang saya belum melihat secara langsung, tapi informasi yang saya terima memang ada (penyelundupan),” terangnya.

Dengan adanya penyelundupan sapi melalui pelabuhan tradisional tersebut, sudah dipastikan tidak melalui pemeriksaan kesehatan.

Sehingga, dari segi kesehatan tidak bisa dijamin sapi-sapi tersebut steril dari penyakit.

”Soal penyelundupan itu sudah rahasia umum. Tapi itu bukan wilayah kerja saya. BKP Wilayah Kerja Gilimanuk hanya berwenang memeriksa sapi yang keluar melalui Pelabuhan Gilimanuk,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/