27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:53 AM WIB

Terapi Kesedihan, Pengungsi Diajak Mejejaitan dan Mengukir

RadarBali.com – Setelah beberapa hari mengungsi, sejumlah pengungsi di Banjar Pande Galiran, Klungkung mulai melakukan berbagai kegiatan bermanfaat dan menghasilkan.

Seperti mejejaitan, menganyam, dan mengukir yang hasilnya nanti dijual dan uangnya dimanfaatkan, baik untuk kebutuhan pribadi, maupun posko pengungsian.

Sambil mengobrol ringan tentang kondisi pribadi masing-masing, mereka membuat beberapa sarana upacara sehari-hari seperti porosan, cemper, tangkih dan lainnya.

Menurut salah seorang relawan di Banjar Pande, Ni Kadek Ardani, 53 aktivitas mejejaitan yang dilakukan para pengungsi itu mulai dilakukan sejak Selasa (26/9) lalu.

Tujuan utamanya untuk membuat para pengungsi sedikit melupakan kesedihannya akibat harus meninggalkan kampung halaman beserta harta bendanya.

“Dari pada mereka bengong-bengong, itu malah membuat mereka depresi. Jadi, sambil membuat jejaitan, mereka bisa cerita-cerita dan tertawa-tawa,” ujarnya.

Modal awal berupa daun kelapa yang sudah tua, pisau dan alat-alat mejejaitan yang lainnya dibeli dengan menggunakan uang donasi.

Hasil dari kegiatan mejejaitan ini kemudian dijual kepada warga sekitar posko dan juga para warga yang datang untuk memberikan donasi.

“Bahkan, ada yang bilang siap membeli beberapa pun harganya karena mereka ingin menolong para pengungsi ini. Nanti hasilnya digunakan lagi untuk membeli bahan dan juga keperluan di posko seperti gas,” jelasnya.

RadarBali.com – Setelah beberapa hari mengungsi, sejumlah pengungsi di Banjar Pande Galiran, Klungkung mulai melakukan berbagai kegiatan bermanfaat dan menghasilkan.

Seperti mejejaitan, menganyam, dan mengukir yang hasilnya nanti dijual dan uangnya dimanfaatkan, baik untuk kebutuhan pribadi, maupun posko pengungsian.

Sambil mengobrol ringan tentang kondisi pribadi masing-masing, mereka membuat beberapa sarana upacara sehari-hari seperti porosan, cemper, tangkih dan lainnya.

Menurut salah seorang relawan di Banjar Pande, Ni Kadek Ardani, 53 aktivitas mejejaitan yang dilakukan para pengungsi itu mulai dilakukan sejak Selasa (26/9) lalu.

Tujuan utamanya untuk membuat para pengungsi sedikit melupakan kesedihannya akibat harus meninggalkan kampung halaman beserta harta bendanya.

“Dari pada mereka bengong-bengong, itu malah membuat mereka depresi. Jadi, sambil membuat jejaitan, mereka bisa cerita-cerita dan tertawa-tawa,” ujarnya.

Modal awal berupa daun kelapa yang sudah tua, pisau dan alat-alat mejejaitan yang lainnya dibeli dengan menggunakan uang donasi.

Hasil dari kegiatan mejejaitan ini kemudian dijual kepada warga sekitar posko dan juga para warga yang datang untuk memberikan donasi.

“Bahkan, ada yang bilang siap membeli beberapa pun harganya karena mereka ingin menolong para pengungsi ini. Nanti hasilnya digunakan lagi untuk membeli bahan dan juga keperluan di posko seperti gas,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/