AMLAPURA – Ada fakta baru yang terungkap dan diduga menjadi penyebab terjadinya kesurupan di SMA Saraswati, Selat, Karangasem, Jumat lalu.
Menurut salah satu Guru I Wayan Tana, kesurupan beberapa terjadi sejak pohon Pule yang ada di kuburan seberang sungai ditebang.
Penebangan pohon pule dilakukan karena saat itu sedang berdiri proyek pembangunan Gedung kelas baru yang ada di sisi barat SMA Saraswati.
Mengutip keterangan para pekerja proyek, setiap malam pascapohon ditebang, ada mahluk hitam besar bergerak dari pohon dan pindah ke gedung sekolah.
“Menurut tukang, mereka sempat mendengar seperti suara bersorak dan berteriak ketika pohon yang ada di kuburan Desa Adat Bambang Biaung ditebang,” ujarnya.
Diduga wong samar yang selama ini menghuni pohon tersebut kehilangan hunian. Sehingga masuk ke sekolah yang secara kebetulan sekolah juga tidak ada penyengker.
Pascainsiden itu, para pekerja proyek kerap ketakutan. Menurut informasi dari para tukang, bangku- bangku sekolah di mana pekerja tidur seakan melayang layang ke udara.
Mereka yang tidak berani tidur disana akhirnya pindah tidur di rumah warga. Celakanya, untuk memperluas bangunan sekolah, pohon beringin di halaman sekolah ikut dirobohkan.
Hanya saja sebagai gantinya sudah dibangun pelinggih. Keanehan demi keanehan pascapohon pule ditebang juga diungkap orang tua siswa I Wayan Sulandra asal Alas Tunggal, Selat.
Menurut Sulandra, sejak dua pohon tersebut dirobohkan mulai muncul hal-hal aneh di sekolah. Padahal, sebelum-sebelumnya sekolah sangat nyaman dan tidak pernah ada anak anak yang kesurupan.
“Saat pohon ditebang, di sungai timur sekolah kayak pasar malam. Ramai,” katanya. Padahal, sebelum ditebang, suasananya aman-aman saja.
Berdasar petunjuk Ide Pedanda Ngenjung dari Geria Duda, sekolah disarankan melakukan pecaruan untuk membersihkan kawasan tersebut.