SEMARAPURA – Jumlah kepala keluarga (KK) kurang mampu di wilayah keluaran di Kabupaten Klungkung tidak sebanyak di pedesaan.
Namun, di tengah-tengah bangunan merah yang berdiri, ternyata masih ada warga yang terpaksa di ruang tidak layak huni.
Bahkan, dengan jumlah anggota keluarga yang terbilang banyak. Seperti dialami keluarga Wayan Nata yang tinggal di rumah tidak layak huni, wilayah Lingkungan Kemoning Kelod, Kelurahan Semarapura Klod.
Menurut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta seusai melakukan kegiatan Bedah Kelurahan di dua kelurahan, yakni Kelurahan Semarapura Kauh dan Semarapura Klod, menuturkan,
Wayan Nata yang tinggal di wilayah Lingkungan Kemoning Kelod, Kelurahan Semarapura Klod hidup bersama keluarganya di rumah tidak layak huni.
Tidak tanggung-tanggung, rumah tersebut dihuni dua KK yang terdiri dari tujuh jiwa. “Dibalik bangunan mewah dan megah ternyata masih ada saja terselip warga yang miskin dengan kualitas kemiskinan yang dalam,” ungkapnya.
Melihat kondisi itu, ia berjanji akan memprioritaskan keluarga itu untuk segera ditangani. Seperti yang dilakukan sebelumnya terhadap KK kurang mampu di wilayah Semarapura Kangin,
menurutnya, perbaikan rumah untuk keluarga Wayan Nata itu juga akan dilakukan secara gotong-royong bersama TNI.
Sehingga perbaikan rumah tersebut dapat langsung dilakukan tanpa menunggu penganggaran di APBD Klungkung.
“Karena tanahnya kontrak, kami tunggu untuk diperpanjang setidaknya 20 tahun ke depan berkoordinasi dengan pemilik tanah. Dan saat itu kami langsung perbaikan,” katanya.
Dengan apa yang ditemukannya itu, Bupati Suwirta menginstruksikan kepada pihak kelurahan bekerja sama dengan Dinas Sosial agar penuntasan kemiskinan di kota ditangani lebih serius.
Sebab, meski kuantitasnya tidak banyak namun kualitas kemiskinannya sangat dalam. “Walaupun secara kuantitas keluarga miskin tidak begitu banyak dibandingkan di desa,
tetapi kadar kualitas kemiskinannya dalam sekali. Saya tidak mau di kota banyak tercecer kemiskinan,” tandasnya.