29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:58 AM WIB

Pedagang Protes Tarif Sewa Pasar Naik, Dirut: Sudah Berdasar Kajian!

SINGARAJA – Kebijakan Direksi Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng yang menaikkan tarif sewa pasar diprotes pedagang di Pasar Anyar Singaraja dan Pasar Seririt.

Mereka menilai kebijakan direksi tidak tepat di tengah pandemic Covid-19 yang tidak kunjung mereda. Belum lagi menjamurnya pedagang bermobil yang tidak dikenakan sewa bulanan seperti pedagang pada umumnya.

Dirut Perumda Pasar Made Agus Yudiarsana menyebut kedatangan para pedagang ke dewan sah-sah saja.

Menurutnya itu bagian dari dinamika pengelolaan perusahaan. Agus mengklaim rencana kenaikan tarif itu sebenarnya sudah berdasar kajian.

“Kami terakhir menaikkan tarif itu 8 tahun lalu lho. Ini juga sudah jadi saran BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), agar segera dilakukan penyesuaian tarif.

Makanya kami lakukan mulai 1 Februari nanti. Ini juga sudah mendapat persetujuan Badan Pengawas,” kata Agus

Agus mengklaim tarif yang diberikan sudah terbilang sosial dan memperhitungkan nilai sosial. Bila dibandingkan dengan pasar lain di Bali, tarif pun masih terbilang murah.

Bahkan direksi sudah memasukkan komponen kebersihan, pemeliharaan fasilitas umum, keamanan, serta pajak.

“Kalau di daerah lain nggak sampai segitu. Kami sudah sangat sosial. Ini kan ibaratnya kami menyediakan tempat kost. Manakala pedagang sudah tidak menghendaki, ya silahkan mencari tempat lain,” tukas Agus. 

SINGARAJA – Kebijakan Direksi Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng yang menaikkan tarif sewa pasar diprotes pedagang di Pasar Anyar Singaraja dan Pasar Seririt.

Mereka menilai kebijakan direksi tidak tepat di tengah pandemic Covid-19 yang tidak kunjung mereda. Belum lagi menjamurnya pedagang bermobil yang tidak dikenakan sewa bulanan seperti pedagang pada umumnya.

Dirut Perumda Pasar Made Agus Yudiarsana menyebut kedatangan para pedagang ke dewan sah-sah saja.

Menurutnya itu bagian dari dinamika pengelolaan perusahaan. Agus mengklaim rencana kenaikan tarif itu sebenarnya sudah berdasar kajian.

“Kami terakhir menaikkan tarif itu 8 tahun lalu lho. Ini juga sudah jadi saran BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), agar segera dilakukan penyesuaian tarif.

Makanya kami lakukan mulai 1 Februari nanti. Ini juga sudah mendapat persetujuan Badan Pengawas,” kata Agus

Agus mengklaim tarif yang diberikan sudah terbilang sosial dan memperhitungkan nilai sosial. Bila dibandingkan dengan pasar lain di Bali, tarif pun masih terbilang murah.

Bahkan direksi sudah memasukkan komponen kebersihan, pemeliharaan fasilitas umum, keamanan, serta pajak.

“Kalau di daerah lain nggak sampai segitu. Kami sudah sangat sosial. Ini kan ibaratnya kami menyediakan tempat kost. Manakala pedagang sudah tidak menghendaki, ya silahkan mencari tempat lain,” tukas Agus. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/