25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:21 AM WIB

Duh, Rabies Mengamuk, Pemilik Anjing Kukuh Tolak Lakukan Eliminasi

SEMARAPURA – Kasus gigitan anjing positif rabies kembali terjadi. Kali ini sembilan warga Klungkung harus dilarikan ke Puskesmas Klungkung I untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR.

Mereka menjadi korban gigitan anjing positif rabies di bagian kaki saat berada di wilayah Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Klungkung.

Anjing positif rabies itu masing-masing milik Wayan Suartana, 40, dan Putu Gede Oka, 70, yang tinggal di wilayah Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Klod Kangin.

Meski telah menggigit banyak warga, pemilik anjing tersebut berkeberatan anjingnya dieliminasi untuk diambil sampel otaknya.

Akhirnya bersama petugas Dinas Pertanian Klungkung, Babinsa, lurah, pihaknya membujuk pemilik anjing agar anjingnya mau dieliminasi untuk keperluan pengecekan.

Baru pada tanggal 26 Mei, pemilik anjing baru berkenan anjingnya dieliminasi. “Setelah hasil pengecekan sampel otak anjingnya keluar, ternyata positif.

Beberapa warga yang belum mendapat VAR langsung minta VAR. Saya juga termasuk telat, karena tiga hari setelah digigit baru mencari VAR.

Karena awalnya saya lihat gigitannya tidak seberapa, tapi kok banyak yang digigit tidak seberapa datang ke rumah minta tanda tangan agar bisa diberikan VAR di Puskesmas.

Karena khawatir, saya langsung ikut cari VAR. Benar saja, ternyata rabies,” ujar Kepala Lingkungan Mergan Kelurahan Semarapura Klod Kangin AA Sayang Adnyana.

Anjing milik Suartana diketahui menggigit dua orang, yaitu Suartana sendiri dan salah seorang tetangganya, Wayan Sambah.

Keduanya digigit pada tanggal 23 Mei sekitar pukul 19.00. Keesokan harinya anjing milik Suarta dieliminasi dan diambil sampel otaknya.

“Anjing ini juga positif rabies. Meski dua orang yang digigit, ada tujuh orang yang kami berikan rekomendasi untuk mendapatkan VAR.

Karena ada dugaan, lima orang lainnya pernah melakukan kontak dengan anjing ini,” imbuh AA Sayang Adnyana.

Sejumlah anjing milik warga dan anjing liar yang diduga pernah melakukan kontak langsung dengan dua anjing tersebut pun dieliminasi.

Pihaknya kembali mengingatkan warga untuk memelihara binatang peliharaannya dengan baik. Dan jika pihaknya melihat ada anjing berkeliaran di jalanan, pihaknya akan melakukan eliminasi meski anjing tersebut ternyata berpemilik.

“Saya tidak mau ada warga yang digigit anjing rabies lagi,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Kasus gigitan anjing positif rabies kembali terjadi. Kali ini sembilan warga Klungkung harus dilarikan ke Puskesmas Klungkung I untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR.

Mereka menjadi korban gigitan anjing positif rabies di bagian kaki saat berada di wilayah Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Klungkung.

Anjing positif rabies itu masing-masing milik Wayan Suartana, 40, dan Putu Gede Oka, 70, yang tinggal di wilayah Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Klod Kangin.

Meski telah menggigit banyak warga, pemilik anjing tersebut berkeberatan anjingnya dieliminasi untuk diambil sampel otaknya.

Akhirnya bersama petugas Dinas Pertanian Klungkung, Babinsa, lurah, pihaknya membujuk pemilik anjing agar anjingnya mau dieliminasi untuk keperluan pengecekan.

Baru pada tanggal 26 Mei, pemilik anjing baru berkenan anjingnya dieliminasi. “Setelah hasil pengecekan sampel otak anjingnya keluar, ternyata positif.

Beberapa warga yang belum mendapat VAR langsung minta VAR. Saya juga termasuk telat, karena tiga hari setelah digigit baru mencari VAR.

Karena awalnya saya lihat gigitannya tidak seberapa, tapi kok banyak yang digigit tidak seberapa datang ke rumah minta tanda tangan agar bisa diberikan VAR di Puskesmas.

Karena khawatir, saya langsung ikut cari VAR. Benar saja, ternyata rabies,” ujar Kepala Lingkungan Mergan Kelurahan Semarapura Klod Kangin AA Sayang Adnyana.

Anjing milik Suartana diketahui menggigit dua orang, yaitu Suartana sendiri dan salah seorang tetangganya, Wayan Sambah.

Keduanya digigit pada tanggal 23 Mei sekitar pukul 19.00. Keesokan harinya anjing milik Suarta dieliminasi dan diambil sampel otaknya.

“Anjing ini juga positif rabies. Meski dua orang yang digigit, ada tujuh orang yang kami berikan rekomendasi untuk mendapatkan VAR.

Karena ada dugaan, lima orang lainnya pernah melakukan kontak dengan anjing ini,” imbuh AA Sayang Adnyana.

Sejumlah anjing milik warga dan anjing liar yang diduga pernah melakukan kontak langsung dengan dua anjing tersebut pun dieliminasi.

Pihaknya kembali mengingatkan warga untuk memelihara binatang peliharaannya dengan baik. Dan jika pihaknya melihat ada anjing berkeliaran di jalanan, pihaknya akan melakukan eliminasi meski anjing tersebut ternyata berpemilik.

“Saya tidak mau ada warga yang digigit anjing rabies lagi,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/