SEMARAPURA – Belasan ekor lumba-lumba yang terdampar di Pantai Batu Tumpeng, Klungkung, Kamis (27/5) lalu akhirnya dikembalikan ke habitatnya, Kamis malam lalu.
Proses pengembalian 13 lumba-lumba ke laut tersebut langsung disaksikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Namun dari 13 lumba-lumba yang dilepas, ada tiga lumba-lumba yang sempat tidak mau menuju ke tengah laut. Tak berselang lama, 13 lumba-lumba tersebut berhasil dievakuasi menuju habitatnya.
“Kami melakukan pemantauan sampai pukul 23.30 Kamis malam. Karena tidak ada lagi tanda-tanda lumba-lumba balik ke pesisir, kami pulang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, kemarin.
Namun ada Komunitas Bali Bersih yang terus melakukan pemantauan hingga Jumat pagi menemukan satu ekor lumba-lumba kembali terdampar.
Lumba-lumba tersebut merupakan kelompok dari 13 lumba-lumba yang terdampar sebelumnya dalam kondisi luka pada bagian badan sebelah kanan diduga akibat berbenturan dengan batu.
“Itu sudah dalam kondisi mati,” jelasnya. Satu ekor lumba-lumba yang mati ini akan dibawa ke sebuah yayasan untuk dicari tahu penyebabnya.
Disinggung penyebab belasan lumba-lumba tersebut terdampar, pihak BPBD Klungkung hingga saat ini belum mengetahui.
Dari hasil obrolan dengan komunitas Bali Bersih, diduga lumba-lumba itu mengalami stres. Ketika satu ekor lumba – lumba stres maka akan berdampak pada satu kelompok. “Tapi pastinya kami tidak tahu,” kata Widiada.
Ditanya lebih jauh, apakah di seputaran pantai tempat terdamparnya belasan lumba-lumba ini memang ada terdapat lumba-lumba, dari penuturan warga di seputaran pantai Batu Tumpeng kerap dijumpai beberapa kali lumba-lumba hidup di seputaran pantai.
“Penuturan warga, nelayan beberapa kali melihat memang sering ditemukan lumba-lumba berenang. Apakah ada habitatnya di sana itu kami belum tahu pasti. Kami hanya fokus menyelamatkan,” tandasnya.