RadarBali.com – Berkedok sebagai polisi gadungan, komplotan anggota LSM anti korupsi, Ivan Eko Purnomo, 44, dan Suwarno, diamankan jajaran Polsek Payangan Kamis sore (27/7) karena menakut-nakuti pedagang pasar.
Pelaku asal Jember, Jawa Timur berhasil ditangkap, sedangkan dua temannya kabur. Aksi pemerasan tersebut mereka lakukan pada Senin lalu (24/7).
Empat komplotan intel gadungan itu menyasar para pedagang di pasar Payangan. Yang jadi sasaran Senin lalu adalah pedagang minyak.
Pedagang minyak ini ditakuti soal takaran minyak dan terpaksa menyerahkan uang hasil penjualan sebesar Rp 2,8 juta.
Kapolsek Payangan, AKP Gede Endrawan, menyatakan, pelaku Ivan dan Suwarno ini diperkirakan sering melakukan pemerasan terhadap para korbannya.
“Kemungkinan sering,” tegas AKP Endrawan, kemarin (28/7). Namun, hingga kemarin, polisi hanya menemukan satu bukti saja. “Yang diakui hanya yang kali ini saja,” terang Endrawan.
Kepolisian pun sedang menelusuri dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh pelaku dalam aksi sebelumnya. “Masih kami dalami lagi,” tandasnya.
Saat kejadian di pasar Payangan itu, Ivan bersama tiga teman lainnya ini merampas uang Rp 2,8 juta milik pedagang minyak. Polisi pun telah mengamankan uang hasil rampasan itu.
Tidak itu saja, beberapa barang bukti juga diamankan. Diantaranya surat tugas dari LSM Lembaga Anti Korupsi Replublik Indonesia (LAKRI).
Juga diamankan sebuah lencana warna kuning mirip lencana detektif. Juga diamankan sebuah HP warna hitam, dan beberapa buah KTP yang ditengarai hasil rampasan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku Ivan dan tiga temannya ini datang dari Jawa menuju Payangan.
Mereka beraksi menakut-nakuti pedagang, yang ditakuti pada Senin lalu adalah pedagang minyak. Pedagang ini ditakuti mengenai takaran minyak.
Bahkan, mereka menakuti sambil memamerkan lencana berwarna kuning mirip lencana detektif.
Tanpa sebab dan alasan, Ivan dan temannya mendesak pedagang minyak untuk menghubungi bos minyak. Namun, bos minyak tidak bisa datang karena anaknya sakit.
Saat itulah, Ivan beraksi dengan menghubungi seseorang. Sambil menelpon Ivan tampak mengulang-ulang kata siap komandan.
Karena mendengar kata siap berulang kali, pedagang minyak ini mengira jika Ivan adalah seorang polisi.
Bahkan, Ivan nekat merampas tas kompek milik pedagang minyak yang ada di dalam mobil pikap. Di dalam tas kompek itu terdapat uang tunai Rp 2,8 juta.
Aksi itu rupanya tidak terjadi pada Senin lalu saja. Karena “ketagihan” Kamis lalu, komplotan ini kembali beraksi dengan harapan mendapat mangsa pedagang.
Namun apes, aksi mereka kepergok polisi yang sedang bertugas di pasar Payangan. Dengan mudah, polisi menginterogerasi dan menggiring komplotan ini ke Polsek Payangan.