27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:31 AM WIB

Untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali

Gubernur Koster Luncurkan Kontribusi Wisman via Aplikasi Love Bali

NUSA DUA, Radar Bali – Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri Peluncuran Kontribusi Wisatawan untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali Melalui Aplikasi Love Bali di Peninsula, ITDC, Nusa Dua, Badung, Jumat (29/7/2022).

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengatakan, pihaknya harus mengambil pilihan kebijakan yang paling memungkinkan saat ini, yaitu memberlakukan kontribusi wisatawan mancanegara, yang diatur dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2020. Kontribusi ini bersifat sukarela dalam bentuk barang atau dalam bentuk uang.

Dijelaskan Gubernur, dana kontribusi yang terkumpul akan dikelola secara profesional dengan prinsip keterbukaan dan akuntabel, yang penggunaannya akan diprioritaskan untuk pelindungan lingkungan alam, budaya, dan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing penyelenggaraan kepariwisataan Bali guna melayani wistawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.

“Sejalan dengan itu, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Masyarakat Bali, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat, Saya menghimbau para wisatawan mancanegara dari berbagai negara yang sungguh-sungguh menyayangi dan mencintai Bali, berkenan mendukung kebijakan ini, dengan berkontribusi secara sukarela, berapa pun besarnya,” ujar Gubernur lulusan ITB Bandung tersebut.

Koster menambahkan, Bali adalah milik Kita bersama, milik masyarakat dunia, sepantasnya terpanggil, bergotong-royong dalam suatu tanggung jawab mulia untuk bersama-sama memelihara keindahan alam dan budaya Bali, serta keramah-tamahan masyarakatnya. Bagi yang menyayangi Bali, bagi yang mencintai Bali, Koster mengaku yakin setuju untuk berkontribusi.

Pada bagian lain, Gubernur Koster menyampaikan, Pembangunan Bali diselenggarakan dengan Visi: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Bali era baru diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yaitu enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia.

Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya meliputi berbagai unsur berupa adat-istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal.

Namun, Gubernur mengakui, saat ini Bali masih sangat tertinggal dalam pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan negara tetangga, sehingga kurang mampu bersaing. Oleh karena itu, saat ini, dirinya mengungkapkan tengah gencar membangun infrastruktur, yaitu: Jalan Shortcut yang menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan; Pelabuhan Segitiga Sanur-Denpasar, pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul – Nusa Penida; dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

“Bersamaan dengan pembangunan itu, Saya juga sedang membangun Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung dan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Kabupaten Buleleng, merupakan pembangunan sangat monumental yang akan menjadi daya tarik pariwisata baru berkelas dunia,” imbuhnya.

Bahkan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali yang sedang dibangun, dirancang melebihi 5 Tower terkenal di dunia, seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower, dan Fernsehturm Tower.

Keseluruhan upaya pembangunan Bali khususnya yang berkaitan dengan melindungi ekosistem alam yang bersih, sumber daya manusia yang unggul, budaya yang indah, dan infrastruktur yang berkualitas, benar-benar memerlukan sumber pendanaan yang memadai.

“Keterbatasan sumber pendanaan yang ada saat ini, memerlukan sumber pendanaan baru sesuai dengan potensi yang ada, melalui wisatawan mancanegara yang peduli dan mencintai Bali,” tandas Gubernur Koster. (rba/han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NUSA DUA, Radar Bali – Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri Peluncuran Kontribusi Wisatawan untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali Melalui Aplikasi Love Bali di Peninsula, ITDC, Nusa Dua, Badung, Jumat (29/7/2022).

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengatakan, pihaknya harus mengambil pilihan kebijakan yang paling memungkinkan saat ini, yaitu memberlakukan kontribusi wisatawan mancanegara, yang diatur dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2020. Kontribusi ini bersifat sukarela dalam bentuk barang atau dalam bentuk uang.

Dijelaskan Gubernur, dana kontribusi yang terkumpul akan dikelola secara profesional dengan prinsip keterbukaan dan akuntabel, yang penggunaannya akan diprioritaskan untuk pelindungan lingkungan alam, budaya, dan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing penyelenggaraan kepariwisataan Bali guna melayani wistawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.

“Sejalan dengan itu, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Masyarakat Bali, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat, Saya menghimbau para wisatawan mancanegara dari berbagai negara yang sungguh-sungguh menyayangi dan mencintai Bali, berkenan mendukung kebijakan ini, dengan berkontribusi secara sukarela, berapa pun besarnya,” ujar Gubernur lulusan ITB Bandung tersebut.

Koster menambahkan, Bali adalah milik Kita bersama, milik masyarakat dunia, sepantasnya terpanggil, bergotong-royong dalam suatu tanggung jawab mulia untuk bersama-sama memelihara keindahan alam dan budaya Bali, serta keramah-tamahan masyarakatnya. Bagi yang menyayangi Bali, bagi yang mencintai Bali, Koster mengaku yakin setuju untuk berkontribusi.

Pada bagian lain, Gubernur Koster menyampaikan, Pembangunan Bali diselenggarakan dengan Visi: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Bali era baru diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yaitu enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia.

Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya meliputi berbagai unsur berupa adat-istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal.

Namun, Gubernur mengakui, saat ini Bali masih sangat tertinggal dalam pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan negara tetangga, sehingga kurang mampu bersaing. Oleh karena itu, saat ini, dirinya mengungkapkan tengah gencar membangun infrastruktur, yaitu: Jalan Shortcut yang menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan; Pelabuhan Segitiga Sanur-Denpasar, pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul – Nusa Penida; dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

“Bersamaan dengan pembangunan itu, Saya juga sedang membangun Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung dan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Kabupaten Buleleng, merupakan pembangunan sangat monumental yang akan menjadi daya tarik pariwisata baru berkelas dunia,” imbuhnya.

Bahkan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali yang sedang dibangun, dirancang melebihi 5 Tower terkenal di dunia, seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower, dan Fernsehturm Tower.

Keseluruhan upaya pembangunan Bali khususnya yang berkaitan dengan melindungi ekosistem alam yang bersih, sumber daya manusia yang unggul, budaya yang indah, dan infrastruktur yang berkualitas, benar-benar memerlukan sumber pendanaan yang memadai.

“Keterbatasan sumber pendanaan yang ada saat ini, memerlukan sumber pendanaan baru sesuai dengan potensi yang ada, melalui wisatawan mancanegara yang peduli dan mencintai Bali,” tandas Gubernur Koster. (rba/han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/