AMLAPURA, Radar Bali- Warga di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu semringah saat Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila (PP) memberikan bantuan air bersih pada Kamis (28/7).
Tak tanggung-tanggung, kegiatan bakti sosial untuk memperingati Hari Konservasi Alam Dunia dengan tema “Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan” diwujudkan dengan menyalurkan air bersih pada 39 cubang yang ada di empat wilayah Desa Tianyar Barat.
“Total ada 195 ribu liter air bersih untuk 39 cubang kami salurkan untuk warga di empat wilayah di Desa Tianyar Barat,” ujar Ketua Sapma PP Bali Cokorda Krisna Yudha didampingi Ketua Sapma PP Karangasem, I Kadek Junaedi Putra.
Kegiatan tersebut kata Cok Krisna merupakan kerja sama antara Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah Bali, dan Pengurus Cabang Karangasem Sapma Pemuda Pancasila.
Sapma PP sendiri memang cukup aktif terlibat dalam kegiatan aksi sosial kemasyarakatan.
Dihadiri oleh Pengurus Pusat Bidang Lingkungan Hidup dan Energi Sumber Daya Mineral Sapma PP, Adinda Puri, kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.
“Sebelum kami lakukan kegiatan, kami terlebih dulu berkoordinasi dengan Sapma Karangasem. Kira-kira baksos apa yang pas. Sehingga kegiatan kami bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.
39 cubang itu ujarnya tersebar di empat wilayah Desa Tianyar Barat. Seperti di Munti Gunung Kangin, Munti Gunung Kauh, Munti Gunung Induk, Munti Gunung Tengah.
“195 ribu liter air bersih disalurkan dengan menggunakan 39 truk tangki. Air tersebut bisa digunakan untuk seribu dua ratus lebih KK. Selain itu kami juga memberikan dua profil tank berukuran 1.100 liter dan 350 liter untuk pihak adat. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah turut serta menyukseskan kegiatan sosial ini,” jelas Cok Krisna.
Saat terjun langsung ke Desa Tianyar Barat bersama 30 lebih anggota diketahui memang bahwa warga sangat membutuhkan pasokan air bersih.
Dengan kondisi daerah kering dan berbukit, wilayah tersebut diakui cukup sulit mendapat air bersih. Sehingga keberadaan cubang menjadi tumpuan masyarakat setempat untuk bisa menampung air demi kebutuhan hidup.
“Saat musim kemarau, mereka sangat membutuhkan air. Akses PDAM kan tidak sampai ke sana. Ketika cuaca kemarau, warga terpaksa membeli air dengan harga lumayan. Paling murah Rp 100 ribu per tangki, dan ketika puncak kemarau bisa sampai Rp 400 ribu,” jelasnya.
Pihaknya berharap, semua pihak juga bisa memberikan bantuan yang sama kepada warga.
“Mari bantu saudara kita yang membutuhkan. Sama-sama saling membantu. Semoga bantuan dari kami ini bisa sedikit mengurangi kesulitan air warga di sana,” harapnya.
Ke depan, Sapma PP Bali berharap bisa melakukan kegiatan baksos di tempat lain. Selain kerap terlibat dalam aksi baksos, Sapma PP juga aktif dalam kegiatan kepemudaan, menggelar seminar terkait wawasan kebangsaan dan bidang edukasi.
Hingga saat ini, Sapma PP di Bali sudah terbentuk di enam Kabupaten/Kota. Seperti di Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, Karangasem dan Jembrana.
“Untuk di Buleleng dan Bangli menyusul. Sementara di Klungkung sudah ada tapi sempat vakum dan saat ini dalam proses aktif kembali,” tandas pria yang terpilih sebagai Ketua Sapma PP Bali sejak 22 Januari 2022 ini. (zul/ken)