26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:35 AM WIB

Sebelum Meninggal Sempat Temui Warga, Ini Sosok Almarhum di Mata Camat

SINGARAJA – Perbekel Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Made Arya, 59, tutup usia pagi kemarin (28/11).

Arya diduga meninggal karena serangan jantung. Kini jenazah disemayamkan di rumah duka, di Banjar Dinas Pudeh, Desa Tajun.

Camat Kubutambahan Made Suyasa yang dihubungi kemarin (28/11) membenarkan kabar tersebut. Menurut Suyasa mendiang Made Arya tergolong perbekel yang enerjik.

Ia kerap hadir langsung di tengah-tengah warga. Baik dalam kegiatan pemerintahan maupun kegiatan adat.

Suyasa bercerita, pada Jumat (27/11) lalu Made Arya masih terlihat sehat. “Beliau sempat medelokan ke rumah salah satu warga yang meninggal.

Waktu itu biasa-biasa saja. Komunikasi juga biasa. Hanya memang beliau mengaku badannya agak meriang. Saya kira hal biasa, karena sekarang lagi peralihan musim,” ujar Suyasa.

Pada Sabtu (28/11) pagi, keluarga mendapati Arya terlentang di kamar tidurnya. Semula keluarga curiga, karena Arya tak kunjung keluar dari kamar tidur.

Biasanya mendiang paling lambat keluar kamar pada pukul 06.00 pagi. Saat dicek oleh keluarganya, mendiang ditemukan dalam kondisi terlentang di lantai.

“Dilihat sudah kondisi pingsan di lantai kamarnya. Sempat menghubungi perawat di desa, dianjurkan langsung ke rumah sakit. Akhirnya dibawa ke rumah sakit Kertha Usada.

Ternyata jam 09.00 pagi tadi dinyatakan sudah meninggal dunia. Memang almarhum ini punya riwayat hipertensi dan jantung,” imbuhnya.

Lebih lanjut Suyasa mengatakan, roda pemerintahan untuk sementara waktu akan diisi oleh Sekdes Tajun, Kadek Budi Adnyana.

Selanjutnya pihak kecamatan akan segera bersurat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng, untuk mengisi kekosongan tersebut.

“Beliau ini kan belum sampai setahun menjabat. Kemungkinan akan ada proses Pergantian Antar Waktu. Masalah itu nanti jadi ranahnya Dinas PMD.

Kami akan segera melayangkan surat ke Dinas PMD, agar tidak terjadi kekosongan dalam waktu yang lama. Mungkin nanti dari Dinas PMD akan menunjuk pelaksana tugas dulu sementara waktu,” jelas Suyasa.

Rencananya jenazah mendiang Made Arya akan dikubur di Setra Desa Adat Tajun pada Selasa (1/12) mendatang.

Menurut adat desa setempat, prosesi penguburan itu disebut dengan penguburan bakti. Sekadar diketahui Made Arya dilantik sebagai Perbekel Tajun oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

Pelantikan itu dilangsungkan di Gedung Kesenian Gde Manik pada 20 Desember lalu. Pada Pilkel Buleleng Serentak yang dilangsungkan pada 31 Oktober lalu, Made Arya berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengantongi 1.529 suara.

SINGARAJA – Perbekel Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Made Arya, 59, tutup usia pagi kemarin (28/11).

Arya diduga meninggal karena serangan jantung. Kini jenazah disemayamkan di rumah duka, di Banjar Dinas Pudeh, Desa Tajun.

Camat Kubutambahan Made Suyasa yang dihubungi kemarin (28/11) membenarkan kabar tersebut. Menurut Suyasa mendiang Made Arya tergolong perbekel yang enerjik.

Ia kerap hadir langsung di tengah-tengah warga. Baik dalam kegiatan pemerintahan maupun kegiatan adat.

Suyasa bercerita, pada Jumat (27/11) lalu Made Arya masih terlihat sehat. “Beliau sempat medelokan ke rumah salah satu warga yang meninggal.

Waktu itu biasa-biasa saja. Komunikasi juga biasa. Hanya memang beliau mengaku badannya agak meriang. Saya kira hal biasa, karena sekarang lagi peralihan musim,” ujar Suyasa.

Pada Sabtu (28/11) pagi, keluarga mendapati Arya terlentang di kamar tidurnya. Semula keluarga curiga, karena Arya tak kunjung keluar dari kamar tidur.

Biasanya mendiang paling lambat keluar kamar pada pukul 06.00 pagi. Saat dicek oleh keluarganya, mendiang ditemukan dalam kondisi terlentang di lantai.

“Dilihat sudah kondisi pingsan di lantai kamarnya. Sempat menghubungi perawat di desa, dianjurkan langsung ke rumah sakit. Akhirnya dibawa ke rumah sakit Kertha Usada.

Ternyata jam 09.00 pagi tadi dinyatakan sudah meninggal dunia. Memang almarhum ini punya riwayat hipertensi dan jantung,” imbuhnya.

Lebih lanjut Suyasa mengatakan, roda pemerintahan untuk sementara waktu akan diisi oleh Sekdes Tajun, Kadek Budi Adnyana.

Selanjutnya pihak kecamatan akan segera bersurat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng, untuk mengisi kekosongan tersebut.

“Beliau ini kan belum sampai setahun menjabat. Kemungkinan akan ada proses Pergantian Antar Waktu. Masalah itu nanti jadi ranahnya Dinas PMD.

Kami akan segera melayangkan surat ke Dinas PMD, agar tidak terjadi kekosongan dalam waktu yang lama. Mungkin nanti dari Dinas PMD akan menunjuk pelaksana tugas dulu sementara waktu,” jelas Suyasa.

Rencananya jenazah mendiang Made Arya akan dikubur di Setra Desa Adat Tajun pada Selasa (1/12) mendatang.

Menurut adat desa setempat, prosesi penguburan itu disebut dengan penguburan bakti. Sekadar diketahui Made Arya dilantik sebagai Perbekel Tajun oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

Pelantikan itu dilangsungkan di Gedung Kesenian Gde Manik pada 20 Desember lalu. Pada Pilkel Buleleng Serentak yang dilangsungkan pada 31 Oktober lalu, Made Arya berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengantongi 1.529 suara.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/